Wanaloka.com – Pakar gempa Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Irwan Meilano menyatakan, sumber gempa di pantai timur Jepang lebih berbahaya karena kekuatannya dapat mencapai 8 skala ricther. Namun, gempa di pantai barat pun, seperti yang terjadi di Prefektur Ishikawa, Jepang pada 1 Januari 2024, memiliki potensi gempa yang cukup signifikan, meskipun tidak sebesar di pantai timur.
“Gempa di wilayah pantai barat Jepang tidak sebesar pantai timur. Namun bisa menghasilkan tsunami dan goncangannya lebih kuat karena lebih dekat dengan garis pantai,” ujar Irwan pada 2 Januari 2024.
Dalam konteks gempa di Jepang, gempa awal tahun 2024 tersebut bukan gempa terkuat yang terjadi di negara tersebut. Namun termasuk gempa terkuat untuk wilayah pantai barat. Sebab pertemuan antar lempeng lebih dekat dengan garis pantai dibandingkan dengan pantai timur.
Baca Juga: Kolaborasi Antarnegara Teliti Asal Populasi Pari Manta di Indonesia
“Yang menjadi consern, lokasi gempa sangat dekat dengan daratan, dengan kota-kota besar seperti Ishikawa, Kanazawadan juga infrastruktur strategis Jepang lainnya,” tutur Irwan.
Usai gempa besar terjadi, umumnya akan terjadi banyak gempa susulan. Terdapat dua faktor yang menyebabkannya, yakni magnitudo gempa yang besar dan waktu. Semakin besar magnitudonya, gempa susulan berpotensi lebih banyak. Sementara dalam jangka waktu dekat sejak gempa pertama, gempa susulan pun akan lebih banyak terjadi. Seiring waktu, gempa susulan semakin sedikit dan magnitudonya semakin kecil.
Faktor lain yang menjadikan gempa susulan banyak terjadi karena banyak jaringan pengamatan gempa di Jepang. Dengan demikian, gempa-gempa kecil pun akan terdeteksi.
Baca Juga: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem hingga 10 Januari 2024
“Jumlah (gempa) itu, selain dari magnitudo juga dipengaruhi faktor kapasitas kami untuk mengamati,” ujarnya.
Discussion about this post