Jumat, 9 Mei 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Jahe Dikembangkan Jadi Obat Terapi Kanker dengan Harga Terjangkau

Sabtu, 1 Januari 2022
A A
Ilustrasi foto Jmexclusives/pixabay.com.

Ilustrasi foto Jmexclusives/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Membuat produk shogoal jahe menjadi nano diperlukan karena tubuh yang sudah menjalani kemoterapi tubuh cenderung rentan dan akut. Suhu tubuh pun kadang tinggi dan tidak stabil. Acapkali senyawa obat yang dimasukkan ke dalam tubuh pecah sebelum obat mencapai target.

“Jadi saya bersama tim mencoba mengubah senyawa shogaol untuk dinanokan dengan dilindungi dan dilapisi sehingga ketika menggunakan obat ini bisa sampai ke target yang dituju,” imbuh Endy.

Baca Juga: Tutup Tahun 2021, UII Gelar Aksi Tanam Ribuan Pohon di Kampus dan Tanah Air

Untuk mengubah nano, ada beberapa terobosan yang dilakukan. Salah satunya dengan pengembangan high efficient system fotoekstraksi-uv menggunakan pelarut air subkritis. Metode ini juga memastikan kehalalan produk karena Majelis Ulama Indonesia (MUI) sering menanyakan apakah obat itu menggunakan pelarut alkohol atau etanol. Penggunaan pelarut sistem fotoekstraksi-uv dengan air subkritis karena pelarut tidak bersifat toksik. Selain itu, harga pelarut murah, mudah diperoleh, ketersediaan melimpah, memiliki kemurnian tinggi, dapat di-recycle dan mudah di-handling, memiliki polaritas yang mendekati polaritas alkohol, memiliki viskositas dan tegangan permukaan rendah, meningkatkan difusivitas hingga 10 kali dibanding air biasa. Bahkan meningkatkan laju perpindahan massa, penyerapan dalam partikel matrik, dan selektifitas.

Penelitian jahe menjadi obat kanker ini didanai Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi untuk masa penelitian selama tiga tahun, dari 2020 – 2022. Sampai tahun ke-2, program berjalan lancar. Bahkan mencapai progres yang menggembirakan karena sudah dapat memproduksi nano shogaol jahe sebagai anti kanker yang mengarah pada well-proven technology berbasis zero waste.

Baca Juga: Catatan Peristiwa Bencana Alam Tahun 2021

Sementara untuk tahun ke-3 pada 2022 ini, Endy dan tim akan bekerjasama dengan pihak farmasi dan pemerintah untuk membuat obat herbal nano shogoal jahe menjadi obat berbentuk kapsul. Harapannya, mayarakat dapat membeli dengan mudah dan harga terjangkau.

“Semoga bisa membantu masyarakat khususnya orang-orang yang berjuang untuk sembuh dari penyakit kanker,” harap Endy yang juga bertindak sebagai ketua tim penelitian. Saat ini, penelitiannya dia dibantu Dosen Biologi Undip Susiana Purwantisari sebagai anggota serta dibantu para mahasiswa pascasarjana Undip. [WLC02]

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: jahekankerkemoterapiMohamad Endy YuliantoUndip

Editor

Next Post
Tumpukan kayu di salah satu rumah warga terdampak banjir bandang di Kecamatan Batang Lubu Sutam, Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara, terjadi pada Jumat, 31 Desember 2021. Foto Dok BNPB.

Kabupaten Palas Daerah Pertama Tahun 2022 Berstatus Darurat Bencana

Discussion about this post

TERKINI

  • Warga memikul rumput untuk pakan ternak yang diperoleh dari kawasan hutan. Foto Wanaloka.comJanji Komisi IV DPR, Revisi UU Kehutanan Terbuka hingga Ada Pengakuan Hutan Adat
    In Lingkungan
    Kamis, 8 Mei 2025
  • Dosen FH UGM, Yance Arizona. Foto Donnie/UGM.Yance Arizona, RUU Masyarakat Adat Masuk Prolegnas 2025 Tapi Perlu Pembaruan Draf Lagi
    In Sosok
    Kamis, 8 Mei 2025
  • Ilustrasi bumi. Foto geralt/pixabay.com.GeoAI, Sistem Prediksi Suhu Permukaan Bumi untuk Adaptasi Iklim
    In IPTEK
    Rabu, 7 Mei 2025
  • Ilustrasi cuaca panas. Foto alba1970/pixabay.com.BMKG Catat 2024 Jadi Tahun Terpanas
    In News
    Rabu, 7 Mei 2025
  • Ditjen Gakkumhut Kementerian Kehutanan sampaikan laporan penanganan kasus Januari-April 2025, 6 Mei 2025. Foto Dok. Kementerian Kehutanan.Januari-April 2025, Pengaduan ke Ditjen Penegakan Hukum Kehutanan Capai 90 Kasus
    In News
    Selasa, 6 Mei 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media