Kamis, 13 November 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Jangan Diam Melihat Kerusakan Lingkungan agar Dampak Karhutla Tak Meningkat

Penting melakukan pemetaan untuk mengetahui status kepemilikan lahan dan peruntukannya, serta apakah lahan tersebut berada di area rawan bencana atau tidak.

Selasa, 16 September 2025
A A
Ilustrasi puntung rokok yang masih menyala. Foto Myriams-Fotos/pixabay.com.

Ilustrasi puntung rokok yang masih menyala. Foto Myriams-Fotos/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Menurut laporan tersebut, total area yang dilalap api menurun sebesar 26% dalam kurun waktu 2002 hingga 2021. Namun, pada periode yang sama, jumlah individu yang terpapar kebakaran meningkat hampir 40 persen.

Penelitian ini juga mengungkap peningkatan dampak kebakaran terhadap manusia sebagian besar disebabkan tumpang tindih yang semakin besar antara manusia dan lanskap rawan kebakaran. Dengan kata lain, semakin banyak orang membangun area yang secara alami rentan terhadap kebakaran.

Menanggapi fenomena ini, Dosen Fakultas Kehutanan UGM, Fiqri Ardiansyah menjelaskan bahwa tren serupa juga terjadi di Indonesia. Berdasarkan hasil pengamatannya, tren kebakaran hutan di Indonesia pada akhir 2023 juga mengalami penurunan.

Baca juga: Tumpukan Sampah dan Krisis Tutupan Hutan Perparah Banjir di Bali

Fiqri menjelaskan peningkatan jumlah populasi yang terdampak di Indonesia disebabkan alasan yang sama, yakni desakan ekonomi, kebutuhan lahan untuk pertanian dan pemukiman. Ia mencontohkan, daerah lahan gambut yang telah terdegradasi terkonversi menjadi lahan pemukiman komunitas masyarakat. Padahal, saat bencana EL Nino, daerah-daerah tersebut menjadi sangat rentan terbakar.

“Akibatnya, masyarakat yang bermukim di sana terpapar langsung oleh api. Ini adalah alasan di balik mengapa jumlah lahan kebakaran menurun, tetapi dampak terhadap populasi justru semakin meningkat,” jelas dia, Selasa, 9 September 2025.

Meski demikian, upaya mitigasi terus dilakukan. Ia menyebutkan, sebenarnya sudah ada teknologi untuk early warning system untuk memprediksi kebakaran hutan. Bahkan sudah ada juga pengawasan dari BPBD, BNPB, dan Manggala Agni. Bahkan melibatkan masyarakat melalui program seperti Masyarakat Peduli Api (MPA) atau Desa Tangguh Bencana (Destana).

Baca juga: Musim Penghujan 2025-2026 Datang Lebih Cepat

“Semua pengawasan ini bertujuan untuk meminimalkan penggunaan api yang sering menjadi penyebab kebakaran,” tutur dia.

Sebagai tindak lanjut, Fiqri merekomendasikan untuk menggiatkan edukasi dengan pendekatan kepada tokoh masyarakat yang  berperan sebagai tokoh kunci. Figur-figur ini akan lebih didengarkan masyarakat sehingga pesan untuk tidak melakukan pembakaran bisa tersampaikan secara efektif.

Selain itu, ia menekankan pentingnya melakukan pemetaan untuk mengetahui status kepemilikan lahan dan peruntukannya, serta apakah lahan tersebut berada di area rawan bencana atau tidak. [WLC02]

Sumber: IPB University, UGM

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: dampak karhutlaFakultas Kehutanan UGMJohn Maddox PrizeProfesor Bambang Hero SaharjoThe Guardian Honor

Editor

Next Post
Pourfect 60, alat seduh kopi V60 otomatis. Foto Istimewa.

Pourfect 60, Permudah Barista Menyeduh Kopi V60 secara Efisien dan Konsisten

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi cuaca ekstrem. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Peringatan BMKG, Cuaca Ekstrem Sepekan Ini
    In News
    Senin, 10 November 2025
  • Ilustrasi ancaman perubahan iklim bagi masa depan anak. Foto Pexels/pixabay.comJejaring CSO Ajak Anak Muda Pantau Negosiasi Solusi Iklim Indonesia di COP 30 
    In News
    Minggu, 9 November 2025
  • Berperahu menuju Pulau Pamujan di Desa Domas, Kabupaten Serang, Banten. Foto Dok. ITB.Pulau Pamujan, Punya Tutupan Mangrove Asri Tetapi Terancam Abrasi
    In Traveling
    Minggu, 9 November 2025
  • Dosen ITB, Andy Yahya Al Hakim, memberikan sosialisasi di Pusat Informasi Geologi Geopark Ijen, 15 September 2025. Foto Tim PPM/ITB.Sumber Air Sekitar Kawah Ijen Tercemar Fluorida, Gigi Warga Kuning dan Keropos
    In IPTEK
    Sabtu, 8 November 2025
  • Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Utusan Khusus Presiden Indonesia Bidang Iklim dan Energi, Hashim S. Djojohadikusumo dan Menteri KLH/BPLH Hanif Faisol Nurofiq di Forum COP 30 di Belem, Brasil. Foto Dok. KLH/BPLH.Klaim dan Janji-janji Indonesia di Forum Iklim Global COP30 Belém
    In Lingkungan
    Sabtu, 8 November 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media