Abdul Muhari menjelaskan, upaya memadamkan api terus dilakukan tim gabungan, juga melakukan pemantauan pergerakan titik api, melaksanakan langkah mitigasi, dan membuka dapur umum.
“Kebutuhan mendesak saat ini meliputi logistik makanan, matras, masker filter, dan oksigen portable,” imbuh Muhari.
Baca Juga: Gempa Dangkal Bengkulu 5,3 Magnitudo, BMKG: Dipicu Aktivitas di Zona Megathrust
Titik api pertama kebakaran Gunung Merbabu diketahui dari wilayah Dusun Sokowulu, Desa Tajuk, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Kobaran api meluas akibat kencangnya tiupan angin, merembet ke arah bawah menuju wilayah Dusun Ngaduman, Kecamatan Getasan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Semarang, Mediarso menjelaskan, upaya pemadaman oleh tim gabungan dilaksanakan melalui jalur darat berupa penyemprotan air, pembuatan sekat bakar, dan gebyok.
“Kebakaran kali ini, intensitas api lebih besar, kondisi angin juga cukup kencang. Kami khawatirkan api akan terus merembet bahkan sampai ke wilayah Magelang.” ungkap Mediarso.
Baca Juga: Trio Pakel Divonis Bersalah, Koalisi Beberkan Dugaan Kriminalisasi Sejak Awal
Selain faktor cuaca, terbatasnya jumlah personel dan medan terjal menjadi hambatan bagi Satgas Karhutla Kabupaten Semarang dalam upaya pemadaman kebakaran hutan kali ini.
“Melihat kondisi di lapangan, kami berencana mengajukan bantuan water bombing ke BNPB. Kami juga membutuhkan tambahan masker dan logistik,” ucap Mediarso.
Kebakaran lahan di Gunung Merbabu merambah kawasan hutan pinus di Taman Nasional Gunung Merbabu, lahan pertanian warga, dan rusaknya pipa air bersih. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian kebakaran Gunung Merbabu. [WLC01]
Discussion about this post