Wanaloka.com – Kawasan perairan di Belitung, Kepulauan Bangka Belitung kaya akan warisan budaya bawah air. Di dalamnya ada situs-situs kapal karam dan artefak bersejarah karena letak geografisnya yang strategis dalam jalur pelayaran dan perdagangan dunia, The Maritime Silk and Spice Route.
Lalu Kapal Belitung Shipwreck yang tenggelam sekitar 1,5 mil dari pantai Desa Batu Itam, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung yang dikenal di seluruh dunia. Sebab merupakan penemuan bawah air paling signifikan di Indonesia yang berasal dari tahun 800 Masehi.
Kapal ini diduga Arabian Dhow yang membawa sekitar 60 ribu muatan berupa keramik Changsa Dinasti Tang dengan lambang lotus Budha, motif Asia Tengah dan Persia, kaligrafi Al Quran. Juga terdapat sejumlah artefak dari emas dan perak, mangkuk hijau Persia, resin, logam, dan rempah-rempah.
Baca juga: Gempa 5,2 Magnitudo Guncang Aceh Besar
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama sejumlah mitra kerja internasional pun menggelar pelatihan peningkatan sumber daya manusia untuk meningkatkan kualitas pengelolaan warisan budaya bawah air. Pelatihan ini berkaitan dengan konservasi dan pengelolaan warisan budaya bawah air di Belitung.
Pelatihan digelar Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP) bersama Flinders University Australia; UNESCO Jakarta Multisectoral and Regional Office for Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Philippines, and Timor Leste; Pemerintah Kabupaten Belitung; Kementerian Kebudayaan; dan National Research Institute of Maritime Heritage Korea.
“Belitung merupakan salah satu wilayah yang memiliki kekayaan warisan budaya bawah air yang sangat berharga,” begitu alasan Kepala BPPSDM KP I Nyoman Radiarta dalam siaran resmi KKP di Jakarta, Kamis, 20 Februari 2025.
Baca juga: Luas Tutupan Hutan Pendidikan Gunung Walat Mencapai 95 Persen
Discussion about this post