Minggu, 26 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Kelapa Mulai Langka dan Mahal di Indonesia

Untuk menarik minat petani menanam kelapa, perlu meningkatkan pendapatan petani, baik dari hasil kelapa maupun dari produk turunannya.

Minggu, 13 April 2025
A A
Pohon dan buah kelapa. Foto Ogutier/pixabay.com.

Pohon dan buah kelapa. Foto Ogutier/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Provinsi Sumatera Selatan mendapat perhatian terkait potensi komoditas unggulan daerah di sektor perkebunan, berupa karet, kopi, dan kelapa dalam. Menurut Anggota Komisi IV DPR, Firman Soebagyo, komoditas karet masih mendominasi ekspor Sumatera Selatan. Komoditas kopi juga sudah mulai diekspor ke Tiongkok.

Sementara untuk komoditas kelapa dalam, meskipun masih bertahan cukup baik di Sumatera Selatan, namun perlu langkah konkret dalam pengembangan kebun kelapa untuk menjamin ketersediaan jangka panjang.

Legislator Fraksi Partai Golkar ini mengingatkan, pemerintah harus segera menggalakkan kembali penanaman kelapa dalam agar Indonesia tidak bergantung pada impor kelapa, mengingat besarnya kebutuhan nasional terhadap produk turunan kelapa.

Baca juga: Kemarau 2025 Lebih Singkat, Kementerian dan Lembaga Harus Tetap Siapkan Mitigasi Risiko

“Kita harus antisipasi dari sekarang. Jangan sampai nanti kelapa langka, baru kita mulai digalakkan. Jangan sampai ketinggalan dan akhirnya tergantung negara lain untuk memenuhi kebutuhan kelapa,” kata Firman usai peninjauan lapangan kunjungan reses Komisi IV DPR RI ke Palembang, Sumatera Selatan, Rabu, 9 April 2025.

Ia menyoroti pentingnya menjaga keberlangsungan tanaman kelapa dalam yang dinilai strategis untuk ketahanan pangan nasional dan potensi ekspor.

Sementara itu, anggota Komisi IV dari Fraksi PKS, Saadiah Uluputty juga menyoroti tingginya minat pasar internasional terhadap berbagai komoditas perkebunan asal Indonesia, termasuk kopi, kelapa, hingga rempah-rempah seperti cengkeh dan pala.

Baca juga: Pesan Petani, Swasembada Pangan Terwujud dengan Kearifan Lokal dan Pertanian Organik

“Biasanya kopi diekspor ke negara-negara Eropa, Tiongkok, dan Amerika. Peminatnya tinggi, bahkan produk seperti ampas kelapa pun sudah dimanfaatkan dan dibuat produk baru di Cina,” kata Saadiyah.

Begitu pun cengkeh dan pala menjadi komoditas ekspor favorit di kawasan Eropa, Afrika, dan Amerika karena kualitas dan cita rasa khasnya yang disukai pasar global.

Melalui kunjungan itu, Komisi IV DPR mengklaim untuk berkomitmen terus mendorong kebijakan dan anggaran yang mendukung pengembangan sektor perkebunan rakyat. Upaya peningkatan produktivitas, nilai tambah, dan ekspor komoditas lokal dinilai penting untuk memperkuat ekonomi daerah dan nasional.

Baca juga: Bibit Siklon Tropis di Laut Timor Menguat, Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter

Kelapa mulai langka dan harga melonjak

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Departemen Agribisnis IPB Universitykelapa dalamkelapa sawitKomisi IV DPRminyak kelapa

Editor

Next Post
Kunjunga tim Fakultas Kehutanan IPB University ke Kyoto Uiveristy di Jepang. Foto Dok. IPB University.

Fahutan IPB University Kerja Sama dengan Kyoto University Atasi Masalah Gambut

Discussion about this post

TERKINI

  • Kebakaran lahan gambut di palangkaraya, Kalimantan Tengah. Foto Aulia Erlangga/CIFOR.Mitigasi Kebakaran Lahan Gambut Lewat Pendekatan Ekohidrologi
    In IPTEK
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • TPST Kranon di Kota Yogyakarta. Foto Dok. Portal Pemkot Yogyakarta.Walhi Yogyakarta Desak DIY Tolak Proyek PSEL yang Meningkatkan Degradasi Lingkungan di Piyungan
    In Lingkungan
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • Air conditioner yang dipasang di rumah-rumah. Foto terimakasih0/pixabay.com.Cuaca Panas Tiap Tahun Makin Ekstrem, Penggunaan AC Justru Meningkatkan Udara Panas
    In IPTEK
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Biodiesel 40 persen (E40). Foto Kementerian ESDM.Solar Dicampur Biodiesel 40 Persen Tahun 2026, Bensin Dicampur Etanol 10 Persen Tahun 2027
    In News
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media