Yuliot menjelaskan, arahan Prabowo terkait sektor energi menekankan dua hal utama, yaitu ketahanan energi dan pengelolaan sumber daya alam (SDA) yang baik untuk mendukung pembangunan serta kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga: Simocakap, Cegah Kebakaran Lahan Gambut Berbasis Teknologi dan Partisipasi Masyarakat
Potensi di Papua Barat
Menurut Anggota Komisi XII DPR RI Cheroline Chrisye Makalew, Papua Barat memiliki potensi besar untuk mendukung target swasembada energi nasional. Sebab provinsi tersebut merupakan daerah penghasil gas terbesar di Indonesia dan kaya akan sumber daya alam berupa hutan, mineral, minyak dan gas bumi, maupun kelautan.
Selain itu, Papua Barat juga memiliki potensi untuk mengembangkan energi baru dan terbarukan (EBT). Data Kementerian ESDM menyebutkan bahwa potensi energi surya yang berada di Papua Barat mencapai 66,9 GW, energi hidro sebesar 3 GW serta bioenergi dan angin atau bayu sebesar 0,14 GW.
“Pengembangan energi terbarukan sangat cocok dengan kondisi geografis di tanah Papua dan bisa mengatasi ketimpangan akses masyarakat terhadap energi,” kata Politisi Fraksi Partai NasDem dari Papua ini lewat siaran tertulis tertanggal 25 Oktober 2024.
Baca Juga: Pengamat UGM Ingatkan Prabowo, Swasembada Energi Butuh Komitmen Bukan Omon-omon
Sementara konsumsi listrik di tanah Papua masih sangat rendah dan hanya tersedia untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Belum diarahkan untuk pemenuhan kebutuhan di sektor industri atau komersil.
“Saya mendorong agar pemerintah dapat memanfaatkan potensi EBT di Papua Barat secara optimal untuk mendukung pemenuhan kebutuhan energi, meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Papua Barat,” harap dia. [WLC02]
Sumber: Kementerian ESDM, DPR
Discussion about this post