Wanaloka.com – Upaya mewujudkan swasembada energi sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menindaklanjuti dengan dua langkah. Meliputi peningkatan lifting minyak dan konversi kendaraan berbahan bakar minyak (BBM) menjadi listrik.
Saat ini, produksi minyak sekitar 600.000 barel per hari. Peningkatan lifting minyak disesuaikan dengan target nasional guna mendukung ketahanan energi.
Selain itu, konversi kendaraan BBM ke listrik juga menjadi prioritas.
“Semakin banyak penggunaan kendaraan listrik, konsumsi BBM akan berkurang. Ini salah satu strategi penting kita,” jelas Wakil Menteri ESDM Yuliot dalam rapat pimpinan para pejabat Eselon I di lingkungan Kementerian ESDM di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2024.
Upaya lain yang dilakukan untuk menekan konsumsi BBM adalah pengoptimalan program Bahan Bakar Nabati (BBN) yang saat ini berada di level B35. Pemerintah berencana meningkatkan campuran biodiesel menjadi B40, B50, hingga B60.
“Saat ini masih di B35,” imbuh Yuliot.
Baca Juga: IPB University Teliti Populasi Ikan Red Devil yang Resahkan Nelayan Danau Toba
Untuk menaikkan campuran membutuhkan kebijakan pendukung, termasuk terkait bahan baku biosolar yang berasal dari kelapa sawit. Kementerian ESDM akan mendorong pelaku usaha yang belum mengekspor produk sawitnya untuk memasarkan di dalam negeri sebagai bahan baku biosolar.
Upaya peningkatan lifting minyak, konversi kendaraan, dan pengembangan bahan bakar nabati menjadi bagian integral dari strategi pemerintah untuk mewujudkan kemandirian energi. Sekaligus diklaim untuk mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan.
Discussion about this post