WMO juga perlu menjembatani kesenjangan antara negara berkembang dan negara maju dengan terus berupaya meningkatkan kapasitas negara berkembang. Semisal menginisiasi kerjasama antar negara dan berbagai pemangku kepentingan lainnnya.
“WMO ke depan perlu lebih agresif dalam mendorong transfer teknologi antar negara anggota untuk mengatasi dampak terkait cuaca dan iklim,” kata Dwikorita.
Baca Juga: Kalbar Siaga Darurat Karhutla, Ketapang Terbanyak Titik Panas
Termasuk melakukan penguatan sarana implementasi dan pembiayaan inovatif agar tidak ada negara yang tertinggal.
Secara kelembagaan, WMO perlu melakukan sejumlah terobosan guna meningkatkan akuntabilitas, transparansi, inklusivitas. Lewat penyusunan kebijakan sains yang lebih baik melalui kerjasama dengan badan PBB lainnya, terlibat dalam acara tingkat tinggi, serta memperkuat kemitraan dengan sektor swasta dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Baca Juga: Tiga Gempa Hingga Skala 6,2 Magnitudo Guncang Laut Indonesia
Dalam kongres ke-19 WMO, delegasi Indonesia dipimpin langsung oleh Dwikorita. Juga didampingi perwakilan dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan Kementerian Sekretariat Negara.
Tim yang dikirim dalam Kongres WMO untuk mengawal materi sidang WMO terkait permasalahan teknis, administrasi dan perencanaan WMO. Juga dalam rangka mengawal Kampanye Pencalonan Kepala BMKG dalam pemilihan Presiden WMO Periode 2023-2027. [WLC02]
Sumber: BMKG
Discussion about this post