Jumat, 20 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Keterlibatan Militer dalam PSN di Merauke Ancam Hak Hidup Orang Papua

Proyek itu menggarap cetak sawah baru, perkebunan tebu dan pabrik bioetanol yang menggusur tanah adat, dusun dan hutan adat seluas sekitar dua juta hektare. 

Jumat, 4 Oktober 2024
A A
Salah satu lahan di Marauke untuk PSN food estate. Foto Dok. YLBHI.

Salah satu lahan di Marauke untuk PSN food estate. Foto Dok. YLBHI.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Tanggal 2 Oktober 2024 lalu, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, meresmikan pembentukan kesatuan tentara baru, yakni batalyon infanteri (Yonif) atau Yonif Penyangga Daerah Rawan di lima daerah Papua untuk mendukung program ketahanan pangan pemerintah.

Lima batalyon tersebut adalah Yonif 801/Kesatria Yuddha Kentsuwri di Kabupaten Keerom, Papua; Yonif 802/Wimane Mambe Jaya di Kabupaten Sarmi, Papua; Yonif 803/Nduka Adyatma Yuddha di Kabupaten Boven Digoel, Papua Selatan; Yonif 804/ Dharma Bhak Asasta Yudha di Kabupaten Merauke, Papua Selatan; Yonif 805/ Kesatria Satya Waninggap di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya.

“Lima batalyon di lima daerah di Papua bakal bekerja sama dengan Kementerian Pertanian dan masyarakat setempat untuk menanam komoditas pangan utama, salah satunya padi,” jelas Agus dalam jumpa pers selepas acara persemaian di lapangan Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta pada Rabu, 2 Oktober 2024.

Baca Juga: Tanaman Endemik Smilax nageliana untuk Pakan Ternak Bisa Terancam Punah

Solidaritas Merauke dan Forum Masyarakat Adat Malind Kondo Digoel menilai kebijakan pembentukan Batalyon Infanteri ini menimbulkan kekhawatiran masyarakat adat Malind, Maklew, Mayo Bodol, Khimaima, dan Yei di Kabupaten Merauke, Papua Selatan.

Sebab mereka sedang terancam dan terdampak Proyek Strategis Nasional (PSN) Pengembangan Pangan dan Energi di Kabupaten Merauke. Proyek itu menggarap cetak sawah baru, perkebunan tebu dan pabrik bioetanol yang akan menggunakan dan sedang menggusur tanah adat, dusun dan hutan adat seluas lebih dari dua juta hektare.

Praktik PSN Merauke melibatkan Kementerian Pertahanan, Kementerian Pertanian dan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal Nasional, pemerintah daerah serta perusahaan swasta, Jhonlin Group, First Resources Group, KPN Corp. Group.

Baca Juga: Kritik KPA atas Kinerja DPR 2019-2024, Konflik Agraria Terus Menumpuk

Koordinator Forum Masyarakat Adat Malind Anim Kondo – Digoel, Simon Balagaize menjelaskan masyarakat adat Maklew di Distrik Ilwayab, Tubang dan Okaba secara terbuka di hadapan pejabat Gubernur Papua Selatan telah menyatakan menolak proyek cetak sawah baru dan tanaman lain. Sebab proyek itu menggusur tanah, dusun dan hutan adat, sumber kehidupan masyarakat adat tanpa ada musyawarah dan persetujuan secara bebas dari masyarakat adat dan pemilik tanah.

“Namun perusahaan yang dikawal aparat militer bersenjata secara sewenang-wenang menggusur dan merampas tanah adat,” jelas Simon.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Forum Masyarakat Adat Malind Kondo Digoelhutan adatKabupaten Meraukemasyarakat adatPSN Pengembangan Pangan dan EnergiSolidaritas Merauke

Editor

Next Post
Sebanyak 10 petani di Pasaman Barat, Sumatera Barat ditangkap dan lahan pertanian mereka digusur, 4 Oktober 2024. Foto tangkapan layar @pedulipessel/instagram.

Pengusaha Sawit Gusur Lahan dan 10 Petani Pasaman Barat Ditangkap

Discussion about this post

TERKINI

  • Dosen Fakultas Kehutanan UGM, Hatma Suryatmojo. Foto UGM Channel/Youtube.Hatma Suryatmojo, Berlakukan Moratorium Tambang di Kawasan Geopark, Pulau Kecil dan Hutan Lindung
    In Sosok
    Kamis, 19 Juni 2025
  • Kantor Kementerian Kehutanan. Foto Agro Indonesia.Kompensasi Jejak Karbon, Kementerian Kehutanan Butuh Tanam 980 Ribu Pohon
    In Lingkungan
    Kamis, 19 Juni 2025
  • Akademisi Sekolah Bisnis IPB University, Nimmi Zulbainarni. Foto Dok. IPB University.Nimmi Zulbainarni, Penambangan Raja Ampat Abaikan Valuasi Ekonomi untuk Keberlanjutan Alam
    In Sosok
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Aksi bebaskan Sorbatua Siallagan di depan gedung Mahkamah Agung RI, 9 Mei 2025. Foto Dok. AMANSorbatua Siallagan Bebas, AMAN Harap MA Konsisten Adili Perkara Serupa
    In News
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Kepala PSA IPB University, Bayu Eka Yulian. Foto Dok. IPB University.Bayu Eka Yulian, Negara Harus Jujur Pertambangan di Pulau Kecil Langgar UU dan Hak Masyarakat Adat
    In Sosok
    Selasa, 17 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media