Senin, 29 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Kisah Badak Delilah, Sempat Henti Nafas Semenit Usai Lahir

Badak Delilah tak hanya badak betina yang kuat secara fisik. Saat lahir dan melahirkan pun punya kisah unik. Seperti apa kisahnya?

Selasa, 28 November 2023
A A
Badak Delilah, badak sumatera yang baru saja melahirkan pada 25 November 2023. Foto ppid.menlhk.go.id.

Badak Delilah, badak sumatera yang baru saja melahirkan pada 25 November 2023. Foto ppid.menlhk.go.id.

Share on FacebookShare on Twitter

Kini badak betina yang lahir dari hasil perkawinan badak Ratu dan Andalas itu telah berumur 7 tahun, 6 bulan, dan 13 hari. Berdasarkan catatan medisnya, Delilah lahir dengan bobot seberat 25 kilogram. Bobot kelahirannya sama dengan bobot anak pertama yang dilahirkannya. Sementara saat ia bunting, bobotnya mencapai 752 kg pada 17 November 2023.

Baca Juga: Ketinggian Kolom Letusan Gunung Dukono Masih 1.000 Meter Lebih

Soal kebuntingan Delilah pun, menurut Hermawan cukup ajaib dibandingkan badak betina lain yang berada di SRS TNWK. Delilah hanya perlu satu kali kawin dengan badak jantan Harapan, sehingga bunting.

“Berbeda dengan badak Ratu dan badak Rosa yang sempat mengalami beberapa kali keguguran sebelum akhirnya bunting dan melahirkan beberapa individu badak,” imbuh Hermawan.

Sejumlah badak betina di SRS TNWK juga punya beragam kisah menarik. Seperti induk Delilah, yaitu badak Ratu telah tiga kali melahirkan. Anak pertama adalah Andatu yang lahir pada 23 Juni 2012, kemudian Delilah lahir 12 Mei 2016, dan bayi ketiga berkelamin betina yang lahir pada 30 September 2023 lalu. Ada juga badak Rosa yang merupakan induk dari Sedah Mirah yang lahir pada 24 Maret 2022.

Baca Juga: Anak Badak Sumatera Delilah Lahir 10 Hari Lebih Cepat

Hermawan menambahkan, kelahiran anak badak Delilah ini menunjukkan bahwa masa depan konservasi badak sumatera ada di Indonesia, khususnya di Taman Nasional Way Kambas.

“Dukung terus upaya konservasi satwa ini sebagai bagian dari tanggung jawab seluruh bangsa Indonesia,” pungkas Hermawan. [WLC02]

Sumber: PPID KLHK

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: badak Delilahbadak sumateraDicerorhinus sumatrensisKLHKSuaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas

Editor

Next Post
Sebuah bukit di Kecamatan Seyegan, Sleman yang dipangkas untuk diambil materialnya. Foto wanaloka.com.

Walhi: Proyek Tol Yogya-Solo Akibatkan Tambang Liar dan Langgar Tata Ruang

Discussion about this post

TERKINI

  • Dua dari empat orangutan korban perdagangan ilegal yang dipulangkan dari Thailand, 23 Desember 2025. Foto Geopix.Empat Orangutan Dipulangkan ke Indonesia di Tengah Perusakan Hutan Sumatra
    In News
    Kamis, 25 Desember 2025
  • Konferensi Pers Climate Outlook 2026 di BMKG, 23 Desember 2025. Foto BMKG.Hasil Permodelan Kecerdasan Buatan, Iklim 2026 Bersifat Normal
    In News
    Rabu, 24 Desember 2025
  • Empat nelayan Pulau Pari yang menggugat Holcim demi keadilan iklim. Foto Walhi.Pengadilan Swiss Terima Gugatan Iklim Nelayan Indonesia Atas Holcim
    In News
    Selasa, 23 Desember 2025
  • Siklon tropis Grant, 23 Desember 2025. Foto BMKG.Waspada Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan Akibat Siklon Tropis Grant
    In News
    Selasa, 23 Desember 2025
  • Ketua DPR RI, Puan Maharani. Foto Karisma/Istimewa.Puan Maharani Ajak Perempuan Pastikan Bumi Jadi Rumah Aman Bagi Generasi Masa Depan
    In Sosok
    Senin, 22 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media