Mengingat pada kurun 2011-2019, berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang diolah Yayasan Madani Berkelanjutan, hutan alam Indonesia telah menyusut hingga empat hektare. Dan kini, angka penyusutan itu diklaim tak bertambah alias pembukaan hutan dari tahun ke tahun terus menurun. Bahkan luas hutan hujan tropis Indonesia menempati peringkat ketiga dunia karena keluasannya tersebar dari Sumatera hingga Papua.
Menurut Direktur Ekeskutif Yayasan Madani Berkelanjutan, Nadia Hadad, tren penurunan perubahan tutupan hutan perlu dirayakan dan diawasi agar tetap berlanjut. Harapannya, target iklim Indonesia dalam Nationally Determined Contibution (NDC) dan Kebijakan FOLU Net Sink 2030 tercapai.
“Jadi 7 Agustus dipilih sebagai momen refleks. Sejauh mana kita sudah berhasil melindungi hutan-hutan kita,” kata Nadia.
Baca Juga: Ini Fokus Rancangan Perpres Percepatan Pengelolaan Perhutanan Sosial
Sejumlah pernyataan dukungan disampaikan perwakilan dari lembaga-Lembaga. Direktur Komunikasi PT Rimba Makmur, Maria Dwinato menyatakan, bahwa dukungan pihaknya sebagai upaya membangun kepedulian dan rasa cinta anak muda, khususnya kaum urban terhadap hutan Indonesia. Lantaran anak-anak mudalah yang kelak menjai pengambil keputusan negeri ini.
“Restorasi dan konservasi hutan Indonesia merupakan agenda penting untuk memerangi perubahan iklim,” kata Maria.
Sementara dari anak muda kaum urban, juru kampanye KPOP4PLANET, Nurul Sarifah mengungkapkan, bahwa masa depan para penggemar K-POP dari generasi Z dan milenial terancam karena lahir saat dampak krisis iklim terus memburuk. Mereka pun melakukan berbagai upaya pelestarian hutan, seperti mengadopsi satwa dilindungi, menanam pohon, mengadopsi pohon, hingga menandatangani petisi perlindungan hutan di Papua.
“Solidaritas ini merupakan bentuk aksi iklim kaami untuk mencegah krisis iklim kian memburuk,” kata Nurul. [WLC02]
Discussion about this post