Wanaloka.com – Korban gempa Turki banyak mengalami stres akut, salah satu gangguan kesehatan terbanyak diderita warga Turki dampak gempa yang mendapatkan pelayanan kesehatan dari emergency medical team (EMT) Indonesia. Sejak dioperasikan layanan rumah sakit lapangan EMT Indonesia telah melayani 130 warga di Kota Hassa, Provinsi Hatay, Turki.
Koordinator EMT Indonesia Eko Mediatianto menyebutkan, stres akut salah satu gangguan kesehatan terbanyak yang dialami korban gempa Turki.
“Hingga saat ini sudah 130 pasien yang dilayani dengan penyakit terbanyak ISPA, luka ringan, stres akut, radang tenggorokan dan nyeri kepala,” kata. Eko dalam siaran BNPB pada Sabtu, 18 Februari 2023.
Baca Juga: Banjir Kota Surakarta Makin Meluas, Tujuh Ribu Warga Mengungsi
EMT Indonesia membuka pelayanan kesehatan kepada warga terdampak gempa Turki di Kota Hassa, Provinsi Hatay.
Ketua Tim Kemanusiaan Indonesia Bambang Surya Putra mengatakan rumah sakit lapangan ini memberikan berbagai layanan kepada warga yang ingin berobat. Rumah sakit didukung dokter spesialis, dokter umum, apoteker, bidan, psychologist, nutritionist, epidemiologist, tenaga medis lain dan fasilitas EMT tipe 2, di antaranya ruang operasi. Bambang menyampaikan pelayanan kesehatan terdiri dari rawat jalan, rawat inap dan tindakan operasi.
EMT terdiri dari dokter bedah umum, bedah ortopedi, anaesthesia, paediatrics, mata, internist, obstetrics, psychiatry, emergency medicine, spesialis anak dan forensics.
Baca Juga: Gempa Mag 6,6 Guncang Maluku hingga Sorong
“Sejak beroperasi Kamis, 16 Februari 2023, kami melayani lebih dari seratus pasien yang berdomisili di wilayah Hassa,” kata Bambang yang juga menjabat Kepala Pusat Pengendalian Operasi BNPB.
Bambang menambahkan rumah sakit lapangan ini juga bisa mendapatkan rujukan dari rumah sakit setempat.
Discussion about this post