“Kami juga memiliki tenaga untuk penanganan psikososial atau trauma healing kepada warga yang terdampak gempa,” tambahnya.
Baca Juga: BMKG Ajak Masyarakat Memanen Air Hujan Sebelum Kemarau, Begini Caranya
Operasional rumah sakit lapangan Indonesia ini telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Hassa dan badan penanggulangan bencana (AFAD) Turki. EMT akan mengoperasikan layanan medis di rumah sakit lapangan hingga akhir Februari ini.
Rumah sakit lapangan memberikan layanan rawat jalan, rawat inap, mobile clinic, basic medical care, general surgery, orthopaedic surgery, internal disease, ophthalmology, mental health, psychology, anaesthesiology, paediatric, obstetric dan gynaecology, radiology, triase, penanganan kegawatdaruratan, dan resuscitation.
Sedangkan untuk kesehatan masyarakat, EMT melayani surveilans epidemiologi, nutrisi dan kesehatan lingkungan.
Baca Juga: Ini Enam Persoalan Prioritas Sumber Daya Air dalam WWF 2024 di Bali
Sementara itu, kapasitas pasien yang dapat dilayani sebanyak 150 hingga 200 pasien setiap hari. Operasi minor sebanyak 5 hingga 10 pasien dan operasi besar 2 hingga 3 pasien, serta 20 pasien rawat inap.
Pemerintah Indonesia mengirimkan EMT yang berjumlah 119 personel yang didukung dengan peralatan dan perlengkapan medis dan obat-obatan.
Di samping tim medis, Indonesia juga mengirimkan tim Urban Search and Rescue (USAR) dengan klasifikasi medium di Antakya, serta bantuan logistik lainnya.
Bantuan ini merupakan bentuk solidaritas masyarakat Indonesia kepada masyarakat Turki yang terdampak gempa pada 6 Februari 2023 lalu. [WLC01]
Discussion about this post