“Sehingga memperkuat jaring-jaring kehidupan di suatu ekosistem,” jelas dia.
Baca juga: Kota Mataram Diguncang Lindu 5,2 Magnitudo Dirasakan Skala III MMI
Dalam aspek ekonomi, lebah juga menjadi sumber penghasilan melalui produksi madu dan produk turunannya. Juga menjadi alternatif jasa penyerbukan yang lebih efisien dan murah dibandingkan penyerbukan manual.
Nadzir menyebut populasi lebah saat ini menghadapi berbagai ancaman serius. Faktor utama yang menyebabkan penurunan populasi lebah di antaranya adalah penggunaan pestisida kimia berbahaya, perubahan iklim, serta gangguan biologis dari predator, parasitoid, dan patogen.
Nadzir telah melakukan beberapa penelitian tentang pengaruh insektisida terhadap lebah. Bahan aktif seperti spinetoram, abamectin, imidacloprid, profenofos dan sebagainya serta kombinasi dengan adjuvan pestisida (PST dan EML), memiliki tingkat toksisitas tinggi terhadap lebah tak bersengat seperti Tetragonula laeviceps.
Baca juga: BRIN Bukukan Kritik Atas Praktik Perampasan Ruang Laut dan Pesisir
Paparan bisa terjadi secara langsung (kontak tubuh) maupun tidak langsung melalui nektar, polen, atau air. Hal ini diperparah praktik pertanian intensif yang mengabaikan prinsip ekologi.
Solusinya, ia menyarankan penerapan strategi konservasi lebah secara holistik. Salah satunya dengan menanam tanaman pakan lebah. Langkah ini tidak hanya menyediakan nektar dan serbuk sari, tapi juga berfungsi sebagai refugia bagi musuh alami hama seperti predator dan parasitoid.
Selain itu, edukasi kepada petani dan masyarakat luas mengenai pentingnya lebah bagi ketahanan pangan perlu digalakkan. Pengurangan penggunaan pestisida sintetis dan transisi menuju sistem pertanian ramah lingkungan menjadi langkah strategis dalam menjaga keberlanjutan populasi lebah. [WLC02]
Sumber: IPB University
Discussion about this post