Bagi warga yang rumahnya rusak dan terancam longsor, telah mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Baca Juga: Banjir di Sumut, Labura Status Darurat Ratusan Warga Terdampak
“Warga terdampak kerusakan bangunan telah mengungsi ke rumah kerabat yang lebih aman. Selain itu terdapat tiga rumah lainnya yang terancam peristiwa ini, namun para warga juga telah mengungsi ke rumah kerabatnya untuk mencegah jatuhnya korban jiwa,” kata Irwan pada Sabtu, 5 November 2022.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto memerintahkan penanganan bencana pada masa tanggap darurat dapat dilakukan dengan cepat dan tidak berlarut-larut, khususnya pada saat pendataan di lapangan. Suharyanto meminta pemerintah daerah melaksanakan strategi penanggulangan bencana, mulai dari masa pra-bencana, tanggap darurat dan pasca bencana. Melakukan patroli rutin untuk memeriksa kondisi di lapangan harus dilakukan sebagai langkah mitigasi dan pencegahan bencana. Tidak hanya itu, kehadiran personel saat patroli juga menjadi langkah tercepat untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana.
Baca Juga: Serba Serbi KTT G20, Berkah Rental Mobil Lokal di antara Kendaraan Listrik
Kajian InaRisk menunjukkan 34 kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya memiliki bahaya tanah longsor tingkat sedang hingga tinggi. Dari faktor cuaca, BMKG mengeluarkan peringatan dini waspada potensi hujan disertai petir dan angin kencang di sebagian wilayah kabupaten dan kota Tasikmalaya 5 hingga 7 November 2022. [WLC01]
Discussion about this post