Air setinggi 10-80 sentimeter sempat menggenangi pemukiman warga akibat tanggul jebol di Komplek Perumahan Srimpi Baru. BPBD Temanggung melaporkan air telah surut di seluruh wilayah terdampak pada pukul 23.50 WIB.
Banjir ini mengakibatkan kerugian materil, antara lain 20 unit rumah terdampak, 5 perkantoran, 1 unit fasilitas pendidikan, 1 unit fasilitas kesehatan ikut terdampak.
Banjir rob terjang Indramayu
Banjir rob yang disebabkan gelombang pasang air laut melanda Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Jumat, 13 Desember 2024 sekitar pukul 04.30 WIB. Banjir ini merendam wilayah Kecamatan Kandanghaur dan Kecamatan Cantigi, sehingga menyebabkan kerusakan rumah dan lahan pertanian, serta mengganggu kehidupan ribuan warga.
Baca juga: Hari Ini Perairan Laut Indonesia Diguncang Tiga Gempa Tektonik Dangkal
Kondisi air pada Selasa, 17 Desember 2024 mulai surut pada sore hari, namun pasang air laut kembali terjadi pagi ini, Rabu, 18 Desember 2024. BPBD Indramayu tetap memantau perkembangan situasi dan siaga untuk melaksanakan penanganan lebih lanjut, demi memastikan pemulihan berjalan lancar bagi masyarakat yang terdampak.
Sebelumnya, ribuan rumah di tiga desa, meliputi Desa Eretan Wetan, Desa Eretan Kulon, dan Desa Kertawinangun tergenang air dengan kedalaman antara 30 cm hingga 1,10 meter. Selain permukiman, lahan sawah di Desa Bulak juga terendam sekitar 100 ha yang merupakan lahan produktif. Lahan tersebut terendam akibat tanggul Sungai Bendo di pintu saluran pembuangan yang tidak berfungsi jebol, sehingga menyebabkan air rob meluap.
Berdasarkan laporan yang diterima BNPB, sebanyak 4.354 kepala keluarga (KK) terdampak bencana ini, meliputi 2.854 KK di Kecamatan Kandanghaur dan 1.500 KK di Kecamatan Cantigi. Desa Eretan Wetan dan Eretan Kulon di Kecamatan Kandanghaur yang paling parah, karena 2.300 rumah lebih terendam. Sementara Desa Cemara dan Cangkring di Kecamatan Cantigi juga mengalami kerusakan signifikan.
Baca juga: Dampak Bencana Sukabumi Rumah Hancur 129 Keluarga Direlokasi Sementara
Meski tidak ada laporan korban jiwa, bencana ini telah mendorong upaya penanganan bencana dari pihak terkait. BPBD Indramayu, bersama Dinas Ketahanan Pangan telah menyalurkan bantuan logistik berupa mie instan, air mineral, biskuit, beras, dan kebutuhan lainnya untuk membantu masyarakat yang terdampak. Relokasi bagi 93 KK dari Desa Eretan Kulon yang rumahnya rusak parah sedang diproses, dengan lokasi relokasi di Desa Kertawinangun yang saat ini sedang dalam tahap pengurugan.
Pemerintah Indramayu menetapkan pemberlakuan status siaga darurat bencana untuk menghadapi bencana hidrometeorologi mulai 25 November hingga 31 Mei 2025. Mengingat cuaca yang terus berubah, BPBD Indramayu terus bekerja sama dengan aparat terkait untuk mendata dan menangani dampak bencana ini. [WLC02]
Discussion about this post