Setelah memborgol warga, orang-orang tak dikenal ini melakukan kekerasan fisik. Baik memukul, menendang dagu, dan kepala, sehingga menyebabkan luka robek di kepala.
“Lima orang Masyarakat Adat Sihaporas dibawa keluar kampung. Keberadaan mereka tidak diketahui sampai saat ini,” sebut Jhontoni.
Istri dari Jonny Ambarita — salah satu dari lima Masyarakat Adat Sihaporas yang diculik — Nurinda Napitu mengisahkan peristiwa penculikan tersebut. Ia menyebut saat terjadi penculikan, rumah-rumah warga yang ada di sekitar lokasi dibakar para penculik.
Baca Juga: Jadikan Pengelolaan Sampah Gaya Hidup Menuju Zero Waste Zero Emission 2050
Nurinda menuturkan pada awal kejadian, dirinya sempat ditahan dan diborgol. Namun kemudian dilepaskan setelah orang-orang tersebut mengetahui bahwa dirinya seorang perempuan.
Nurinda menyebut kasus penculikan yang menimpa sejumlah warga Sihaporas ini merupakan dampak dari perjuangan Masyarakat Adat Sihaporas yang menuntut tanah adat mereka yang telah jadi areal konsesi PT TPL. Menurut dia, TPL telah merampas tanah adat mereka dengan cara mengklaim secara sepihak dengan menjadikannya areal konsesi TPL.
Ia memaparkan, sejak tahun 1998, Masyarakat Adat Sihaporas telah menyampaikan persoalan ini kepada pemerintah. Namun hingga kini tidak ada proses penyelesaian. Dalam beberapa tahun terakhir, aparat sering mendatangi warga Sihaporas. Sebab Masyarakat Adat tetap mengelola wilayah adat mereka dan melarang aktivitas TPL di atas wilayah adat.
Baca Juga: Sang Kompiang, Indonesia Baru Mampu Memproduksi 12 dari 200 Minyak Atsiri
“Hak kami mengelola tanah adat milik leluhur, kenapa justru kami diusir dari tanah adat kami? Bahkan, sampai diculik,” tandas Nurinda sambil menangis ditemani anaknya yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar.
Nurinda mendesak pemerintah, terutama aparat keamanan untuk segera menemukan para penculik suaminya agar bisa segera dibebaskan.
“Siapa pun pelakunya, pastinya mereka telah menculik suami saya dari rumah. Ini negara hukum, pelakunya harus ditindak,” tegas Nurinda. [WLC02]
Sumber: AMAN
Discussion about this post