Kamis, 17 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Masyarakat Adat Sihaporas Diculik Usai Menuntut Perampasan Tanah Adat

Selasa, 23 Juli 2024
A A
Masyarakat Adat Sihaporas tengah berkumpul usai penculikan lima orang anggotanya. Foto AMAN.

Masyarakat Adat Sihaporas tengah berkumpul usai penculikan lima orang anggotanya. Foto AMAN.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Lima orang warga Masyarakat Adat Sihaporas di Buntu Pangaturan, Desa Sihaporas, Kecamatan Pamatang Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara dibawa pergi puluhan orang tak dikenal pada pukul 03.00 dinihari, Senin, 22 Juli 2024. Tindakan yang diduga penculikan itu dilakukan saat warga Sihaporas sedang tidur.

Kelima warga Masyarakat Adat Sihaporas yang diduga diculik itu adalah Jonny Ambarita, Thomson Ambarita, Prado Tamba, Gio Ambarita, dan Kwin Ambarita.

Pengurus Besar Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (PB AMAN) mengecam aksi dugaan penculikan. Sekretaris Jenderal AMAN Rukka Sombolinggi mengatakan tindakan para penculik dinilai tidak berprikemanusiaan, karena dilakukan saat warga sedang tidur. Para penculik tidak memberi kesempatan bagi warga untuk membela diri, melainkan langsung diangkut ke dalam mobil yang sudah menunggu di luar rumah. Menurut Rukka, tindakan ini sudah melanggar hak asasi manusia.

Baca Juga: Alasan KKP Manfaatkan Penukaran Utang untuk Konservasi Terumbu Karang

“PB AMAN mengutuk cara-cara kekerasan seperti ini, menculik orang saat sedang tidur tanpa memberi kesempatan membela diri. Ini pelanggaran HAM!” kata Rukka di Jakarta, Senin, 22 Juli 2024.

Hal senada disampaikan Ketua Pengurus Harian Wilayah AMAN Tano Batak, Jhontoni Tarihoran bahwa penculikan warga ini terkesan sudah direncanakan. Para penculik mengendarai dua mobil sekuriti yang diduga milik PT Toba Pulp Lestari (TPL).

“Tindakan penculikan ini sangat biadab. Kami mengutuk keras penculikan yang dilakukan para pelaku,” kata Jhontoni.

Baca Juga: Peran OMC Kini, Basahi Lahan Gambut Sebelum Karhutla Terjadi

Sejauh ini, AMAN Tano Batak telah melaporkan kasus penculikan ini ke Komnas HAM.

Perampasan Tanah Adat

Berdasarkan kronologi yang dibuat, penculikan terjadi sekitar pukul 03.00 WIB dinihari saat warga tengah tidur. Sekitar 50 orang tak dikenal menggunakan pakaian bebas mengendarai dua mobil sekuriti PT TPL serta satu truk colt diesel mendatangi warga Sihaporas di Buntu Pangaturan, Desa Sihaporas, Kecamatan Pamatang Sidamanik, Simalungun, Sumatera Utara.

Orang-orang tak dikenal tersebut membangunkan warga dengan memukul kaki mereka, kemudian menangkap lima orang dari komunitas Masyarakat Adat Sihaporas tanpa alasan dan informasi yang jelas.

Baca Juga: Peringkat Kedua Indeks Risiko Bencana, Indonesia Jadi Laboratorium Kebencanaan 

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Aliansi Masyarakat Adat Nusantaraareal konsesiMasyarakat Adat Sihaporastanah adatWilayah AMAN Tano Batak

Editor

Next Post
Suasana konferensi internasional Konferensi Internasional Keadilan Iklim di Bonn, Jerman, 12 Juni 2024. Foto Walhi.

Gugatan Iklim Pulau Pari Jadi Contoh Gerakan Keadilan Iklim Global

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi ular peliharaan yang dilepas ke alam. Foto u_8u5n1hlx/pixabay.com.Bahaya Melepas Ular Peliharaan ke Alam, Sayangnya Belum Ada Aturannya
    In Rehat
    Rabu, 16 Juli 2025
  • Wisatawan asal Swiss jatuh di Gunung Rinjani, 16 Juli 2025. Foto Dok. Kemenhut.Lagi, Wisatawan Asal Swiss Jatuh di Gunung Rinjani dan Alami Patah Kaki
    In News
    Rabu, 16 Juli 2025
  • Guru Besar Fakultas Hukum UGM, Mailinda Eka Yuniza. Foto Dok. FH UGM.Mailinda Eka Yuniza, Bauran Energi Indonesia Masih Didominasi Energi Fosil
    In Sosok
    Rabu, 16 Juli 2025
  • Aktivis Walhi Maluku Utara dan warga Kawasi melakukan aksi protes pemutaran film "Ngomi O Obi" di Studio 6 XXI Jatiland, 14 Juli 2025. Foto Dok. Walhi Maluku Utara.Walhi Maluku Utara Protes Pemutaran Film Ngomi O Obi yang Diduga Alat Propaganda
    In News
    Rabu, 16 Juli 2025
  • Suasana aparat keamanan saat ratusan warung dibongkar paksa di Pantai Aan, Mandalika, 15 Juli 2025. Foto Istimewa.Berdalih KEK Mandalika, Ratusan Warung Pedagang Tanjung Aan Dibongkar Paksa
    In News
    Selasa, 15 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media