Sabtu, 26 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Masyarakat Gunakan Air Tanah 100 Meter Kubik per Bulan Harus Berizin

Senin, 30 Oktober 2023
A A
Ilustrasi sumur air tanah. Foto esdm.go.id.

Ilustrasi sumur air tanah. Foto esdm.go.id.

Share on FacebookShare on Twitter

Keenam, penggunaan air tanah untuk instansi pemerintah.

Baca Juga: Trio Pakel Divonis Bersalah, Koalisi Beberkan Dugaan Kriminalisasi Sejak Awal

Wafid menuturkan pengelolaan air tanah merupakan proses penting untuk menjaga keberlanjutan sumber daya air bawah tanah. Pengelolaan yang baik diperlukan untuk menjaga ketersediaan air tanah yang cukup bagi berbagai keperluan, seperti konsumsi manusia, pertanian, industri, dan ekosistem.

Dampak Pengambilan Air Tanah Berlebihan
Wafid menyebut pengaturan pemanfaatan air tanah diperlukan agar tidak terjadi degradasi air tanah dengan imbangan air yang buruk. Pengambilan air tanah dengan cara pemompaan yang berlebihan (overpumping) atau melebihi serahan aman (safe yield) akan menimbulkan dampak negatif terhadap kondisi dan lingkungan air tanah.

Air tanah termasuk sumber daya alam terbarukan (renewable resources). Namun apabila terjadi gangguan, pemulihannya perlu waktu lama dan butuh konservasi. Sebaliknya, air tanah pun dapat dipahami menjadi sumber daya tidak terbarukan (non-renewable resources) apabila menekankan pada pendekatan sosial dan berkaitan langsung dengan keberlanjutan pemanfaatan (groundwater sustainability).

Baca Juga: Praktik Bluewashing, Walhi: Regulasi Pengelolaan Hasil Sedimentasi Laut Harus Dicabut

“Jadi Pemerintah perlu mengatur pemanfaatannya agar tidak terjadi dampak negatif akibat pengambilan air berlebihan,” tegas Wafid.

Lebih lanjut, Wafid memaparkan, bahwa air tanah merupakan sumber air yang terdapat di bawah permukaan tanah dalam lapisan akuifer. Dampak penggunaan air tanah yang tidak terkendali adalah penurunan jumlah cadangan air tanah. Selain itu juga menimbulkan dampak terhadap lingkungan, seperti penurunan tanah (land subsidence) dan instrusi air laut tergantung kondisi geologinya.

Baca Juga: Angin Kencang di Pandeglang Dua Orang Meninggal Dunia

Dampak negatif pengambilan air tanah yang melebihi batas aman ditandai dengan penurunan muka air tanah secara terus menerus hingga melebihi batas muka air tanah aman. Dampak lanjutannya adalah degradasi kualitas air tanah karena instrusi air laut dan polusi air tanah, serta penurunan muka tanah karena amblesan tanah.

Degradasi kondisi dan lingkungan air tanah karena aktivitas manusia dapat dihentikan apabila ada intervensi manusia yang bersifat positif. Salah satunya melalui rekayasa teknis penanggulangan dampak pengambilan air tanah yang bertujuan untuk merestorasi kondisi dan lingkungan air tanah. [WLC02]

Sumber: Kementerian ESDM

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: air tanahintrusi air lautKementerian ESDMland subsidencelapisan akuiferoverpumpingpenurunan tanahStandar Penyelenggaraan Persetujuan Penggunaan Air TanahUU Nomor 17 Tahun 2019

Editor

Next Post
Ilustrasi hujan. Foto PublicDomainPictures/pixabay.com.

Masuk Pancaroba, BMKG: Waspada Hujan Lebat hingga Hujan Es

Discussion about this post

TERKINI

  • Mahkamah Konstitusi menolak pengajuan uji formil UU KSDAHE, 17 Juli 2025. Foto Dok. AMAN.MK Tolak Uji Formil UU KSDAHE, Dissenting Opinion Dua Hakim Sebut Ada Pelanggaran
    In News
    Kamis, 24 Juli 2025
  • Rapat Koordinasi Penanganan Karhutla di Riau, 23 Juli 2025. Foto Dok. BMKG.Juli Puncak Kemarau di Riau, Potensi Karhutla Meningkat hingga Awal Agustus
    In News
    Kamis, 24 Juli 2025
  • Ilustrasi gajah di kawasan DAS Peusangan, Aceh. Foto WWF Indonesia.Lahan Konservasi Gajah dari Prabowo, Pakar Ingatkan Kepastian Status Lahan dan Kesesuaian Habitat
    In News
    Rabu, 23 Juli 2025
  • Komisi XIII menerima audiensi LEM UII Yogyakarta terkait RUU Masyarakat Adat di Gedung DPR, 21 Juli 2025. Foto Runi-Andri/Parlementaria.Lebih Dua Dekade, Baleg dan Komisi XIII DPR Janji Sahkan RUU Masyarakat Adat
    In News
    Rabu, 23 Juli 2025
  • Peresmian Pusat Komando Peringatan Dini Multi Bahaya di Jakarta, 21 Juli 2025. Foto BMKG.Fondasi Gedung Pusat Komando Peringatan Dini Multi Bahaya Sedalam 30 Meter
    In IPTEK
    Rabu, 23 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media