Rabu, 30 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Melengkapi Data Terserak 44 Tahun Banjir Bandang Sangiang

Penelitian ini juga merupakan upaya untuk menghadirkan berbagai informasi bencana alam yang terjadi masa lalu, melalui tiga sumber pengetahuan, yaitu tradisi lisan, publikasi geologi, dan pemberitaan media.

Selasa, 7 Januari 2025
A A
Peringatan 44 tahun banjir bandang dan longsor di Sangiang, 26 Desember 2024. Foto Dok. Tim Peneliti Prodi Ilmu Sejarah FIB Unpad.

Peringatan 44 tahun banjir bandang dan longsor di Sangiang, 26 Desember 2024. Foto Dok. Tim Peneliti Prodi Ilmu Sejarah FIB Unpad.

Share on FacebookShare on Twitter

Sementara menurut Budi, kebermanfaatan penelitian ini tidak hanya menghasilkan beberapa temuan penting dalam bidang akademis, tetapi juga memberikan pengaruh dan manfaat bagi masyarakat, khususnya di Desa Sangiang.

“Kami dengan senang hati memberikan data dan temuan kami pada masyarakat untuk dipergunakan sebaik mungkin. Karena pada hakikatnya, suatu penelitian yang baik, dapat memberikan sumbangsih terhadap masyarakat, termasuk masyarakat yang diteliti. Semoga penelitian kami bisa bermanfaat untuk masyarakat Desa Sangiang,” ujar Budi.

Baca juga: Pemerintah Terapkan Biodiesel B40 Berbasis Minyak Sawit Per 1 Januari 2025

Penelitian tentang Bencana Sangiang ini mengusung judul riset “Antisipasi Bencana di Masa Depan Melalui Pelacakan di Masa Lalu dan Masa Kini”. Penelitian ini juga merupakan upaya untuk menghadirkan berbagai informasi bencana alam yang terjadi masa lalu, melalui tiga sumber pengetahuan, yaitu tradisi lisan, publikasi geologi, dan pemberitaan media.

Selain bencana Sangiang, peneliti juga melakukan riset seputar letusan Gunung Galunggung di Jawa Barat periode 1822 hingga 1990. Penelitian ini dikaji melalui pembacaan naskah, laporan kolonial, dan laporan geologis pascabencana dengan mencoba untuk mendefinisikan hubungan manusia dengan alam melalui narasi sakral tentang letusan Galunggung masa lalu.

Baca juga: Waspada Wabah Virus HMPV Merebak di Cina, Berisiko Bagi Anak-anak dan Lansia

Sementara pada tahun sebelumnya, para peneliti telah berhasil mengkaji pemetaan bencana masa lalu melalui pembacaan arsip kolonial. Hasil riset telah dipublikasikan pada “Patanjala: Historical Studies Journal, 34 (2), dengan judul “The Vulnerable Region: Disasters in West Java in the 19th and Early 20th Centuries”.

Secara umum, skema riset ini memiliki relevansi dengan upaya mitigasi dan kesiapsiagaan bencana yang menjadi salah satu fokus pemerintah. Penelusuran dan pendokumentasian pengetahuan bencana masa lalu menjadi sangat signifikan seiring dengan kerentanan di berbagai wilayah Indonesia. Untuk itu, kajian sejarah bencana menjadi sangat penting sebagai studi yang bersifat mitigatif, antisipatif, dan aplikatif terkait potensi bencana di masa depan. [WLC02]

Sumber: Unpad

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: banjir bandangbencana Sangaing 1980FIB UnpadKabupaten Majalengka

Editor

Next Post
Banjir landa empat desa di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, 7 Januari 2025. Foto Dok. BPBD Serdang Bedagai.

Banjir di Empat Desa Serdang Bedagai Akibat Tanggul Jebol

Discussion about this post

TERKINI

  • Mahkamah Konstitusi menolak pengajuan uji formil UU KSDAHE, 17 Juli 2025. Foto Dok. AMAN.MK Tolak Uji Formil UU KSDAHE, Dissenting Opinion Dua Hakim Sebut Ada Pelanggaran
    In News
    Kamis, 24 Juli 2025
  • Rapat Koordinasi Penanganan Karhutla di Riau, 23 Juli 2025. Foto Dok. BMKG.Juli Puncak Kemarau di Riau, Potensi Karhutla Meningkat hingga Awal Agustus
    In News
    Kamis, 24 Juli 2025
  • Ilustrasi gajah di kawasan DAS Peusangan, Aceh. Foto WWF Indonesia.Lahan Konservasi Gajah dari Prabowo, Pakar Ingatkan Kepastian Status Lahan dan Kesesuaian Habitat
    In News
    Rabu, 23 Juli 2025
  • Komisi XIII menerima audiensi LEM UII Yogyakarta terkait RUU Masyarakat Adat di Gedung DPR, 21 Juli 2025. Foto Runi-Andri/Parlementaria.Lebih Dua Dekade, Baleg dan Komisi XIII DPR Janji Sahkan RUU Masyarakat Adat
    In News
    Rabu, 23 Juli 2025
  • Peresmian Pusat Komando Peringatan Dini Multi Bahaya di Jakarta, 21 Juli 2025. Foto BMKG.Fondasi Gedung Pusat Komando Peringatan Dini Multi Bahaya Sedalam 30 Meter
    In IPTEK
    Rabu, 23 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media