Rabu, 9 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Mendaki Gunung yang Netral Karbon, Apakah Itu?

Mendaki gunung, maupun melakukan kegiatan lain wisata alam semestinya juga tetap menjaga kelestarian alam dan lingkungan. Salah satunya untuk menurunkan emisi karbon.

Sabtu, 8 Oktober 2022
A A
Ilustrasi mendaki gunung. Foto zapCulture/pixabay.com

Ilustrasi mendaki gunung. Foto zapCulture/pixabay.com

Share on FacebookShare on Twitter

“Yang paling penting harus timbul dulu kesadaran diri dari masing-masing, bahwa hampir setiap kegiatan yang kita lakukan menghasilkan emisi karbon,” kata Strategic Partnerships Lead Jejak.in, Bogar Baskoro.

Ketua Pelaksana Baka-Raya Project, Raditya Anggoro menambahkan, penerapan netral karbon tidak hanya dilakukan dalam pendakian. Melainkan juga pada kegiatan lainnya di alam, seperti arung jeram. Upaya itu dilakukan sedari perencanaan perjalanan dengan memperhatikan komponen-komponen penghasil emisi karbon yang kemungkinan akan muncul selama berkegiatan.

Baca Juga: KLHK: Validasi Proyek Karbon Hutan Tak Sesuai Aturan Harus Dihentikan

Selain menggelar diskusi, Mapala UI juga melakukan kampanye pendakian netral karbon, berkontribusi dalam pembukaan jalur baru untuk pendakian Gunung Bukit Raya, serta inisiasi proyek sosial Pojok Literasi di Taman Nasional Bukit Baka dan Bukit Raya (TNBBBR), Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, pada Agustus lalu.

Ketua Mapala UI, Magkma berharap, tema pendakian netral karbon dapat membangkitkan kesadaran dan semangat para calon anggota Mapala untuk turut melestarikan lingkungan hidup di tengah krisis iklim global.

“Dan semoga gerakan ini bisa memotivasi masyarakat luas untuk lebih peduli lagi terhadap lingkungan alam,” imbuh Magkma. [WLC02]

Sumber: UI

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Emisi karbonGunung Bukit RayaMapala UImendaki guungnetral karbonpariwisatapendakian yang netral karbonperubahan iklimsenyawa CO2

Editor

Next Post
Dampak cuaca ekstrem, hujan lebat memicu banjir setinggi 2 meter di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat pada Rabu 5 Oktober 2022. Foto Dok BNPB.

Cuaca Ekstrem di 32 Provinsi hingga 15 Oktober 2022

Discussion about this post

TERKINI

  • Pertemuan International Leprosy Congress (ILC) di Nusa Dua, Bali pada 7 Juli 2025. Foto Dok. Kemenkes.Menteri Kesehatan Janjikan Nol Kusta, Nol Disabilitas, Nol Stigma
    In News
    Selasa, 8 Juli 2025
  • Banjir dan lonsgor melanda Puncak, Bogor, 7 Juli 2025. Foto Dok. KLH.Puncak Banjir dan Longsor Lagi, Menteri Hanif Cabut Izin Lingkungan dan Rehabilitasi Kawasan
    In Bencana
    Selasa, 8 Juli 2025
  • Beberapa pulau-pulau kecil di Raja Ampat, Papua Barat Daya tampak gundul akibat penambangan nikel. Foto Dok. AMAN.BUMN Pertambangan Diminta Serahkan Laporan Tahunan Tepat Waktu
    In News
    Senin, 7 Juli 2025
  • Ilustrasi sampah dari kawasan kuliner. Foto Dennis/pixabay.com.Kawasan Pasar, Kuliner, dan Mal Wajib Kelola Sampah Mandiri
    In News
    Senin, 7 Juli 2025
  • Ilustrasi nyamuk Anopheles. Foto shammiknr/pixabay.com.Riset Bakteri Wolbachia Gantikan Kelambu untuk Kendalikan Malaria di Papua
    In IPTEK
    Minggu, 6 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media