Minggu, 31 Agustus 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Mengapa Tim Seismologi ITB Pasang 22 Seismograf Pascagempa Sumedang?

Gempa Sumedang mendapat perhatian sejumlah pakar untuk melakukan pemantauan seismologi.

Kamis, 4 Januari 2024
A A
Pemasangan seismograf pascagempa Sumedang. Foto Dok. Tim Seismologi ITB.

Pemasangan seismograf pascagempa Sumedang. Foto Dok. Tim Seismologi ITB.

Share on FacebookShare on Twitter

Mengapa Perlu Kajian Seismologi?
Badan Geologi dalam keterangan resminya memperkirakan keberadaan Sesar Cileunyi -Tanjungsari sebagai penyebab terjadinya rangkaian gempa di Sumedang. Namun untuk memastikan karakteristik dari fenomena gempa Sumedang masih dibutuhkan kajian lanjutan, salah satunya adalah kajian seismologi.

Sementara itu, gempa ketiga dengan kekuatan cukup besar, yakni M 4,8 terjadi pada pukul 20.34 WIB. Pusat gempa berada di darat sekitar 2 kilometer arah timur laut Sumedang pada kedalaman 5 kilometer dan tergolong gempa dangkal. Berdasarkan mekanisme fokus sumber gempa yang diumumkan BMKG, gempa dipicu adanya pergerakan sesar aktif yang bergerak secara medatar (strike slip).

Terkait pemicu gempa, berdasarkan keterangan dari Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGen) pada tahun 2017, terdapat kemenerusan garis Sesar Tampomas dan Sesar Cileunyi-Tanjungsari. Namun sebaran 9 episentrum gempa berada di antara Sesar Tampomas dan Sesar Cileunyi-Tanjungsari. Kondisi tersebut mengindikasikan kebutuhan kajian seismologi lebih lanjut dengan merekam gempa susulan melalui jaringan pengamatan seismograf yang lebih rapat.

Baca Juga: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem hingga 10 Januari 2024

Selain melakukan pemasangan seismograf, Tim Seismologi ITB juga melakukan kegiatan sosialisasi dan edukasi dengan perangkat desa yang menjadi lokasi penempatan peralatan seismograf. Upaya serupa pernah dilakukan Tim Seismologi ITB saat gempa Lombok tahun 2018, gempa Ambon tahun 2019, dan gempa Cianjur pada 21 November 2022.

Pantauan aktivitas seismik di wilayah Sumedang dan sekitarnya juga dilakukan BMKG. Juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk memberi informasi dan edukasi kepada masyarakat terkait mitigasi bencana gempabumi. Masyarakat diimbau untuk memantau informasi terkini melalui aplikasi info BMKG dan kanal media sosial resmi guna mendapatkan update yang akurat.

“Gempa bumi Sumedang termasuk kategori gempa bumi dangkal dengan kedalaman 10 kilometer, yang menyebabkan kerusakan pada sejumlah rumah warga,” kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati didampingi Plt. Deputi Bidang Geofisika, Tim Kedeputian Geofisika beserta Tim UPT BMKG Jawa Barat saat meninjau lokasi terdampak gempa Sumedang. [WLC02]

Sumber: ITB, BMKG

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: aktivitas seismikBMKGGempa bumi dangkalgempa SumedangseismografTim Seismologi ITB

Editor

Next Post
Gerakan tanam pohon cemara udang di pesisir pantai di Kebumen. Foto ugm.ac.id.

Gerakan Mahasiswa UGM Tanam Pohon dari Gunung hingga Pesisir

Discussion about this post

TERKINI

  • Ginseng Jawa (Talinum paniculatum). Foto Alam Sari Petra.Ginseng Jawa Lebih Aman Dikonsumsi Ketimbang Ginseng Korea
    In Rehat
    Selasa, 26 Agustus 2025
  • Gelaran Indonesia Climate Justice Summit (ICJS) 2025 hari pertama di Jakarta, 26 Agustus 2025. Foto Dok. ARUKI.ICJS 2025, Masyarakat Rentan Menuntut Keadilan Iklim
    In Lingkungan
    Selasa, 26 Agustus 2025
  • Kepala BMKG melakukan kunjungan ke UPT Stasiun Meteorologi (Stamet) Kelas I Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau, 24 Agustus 2025. Foto BMKG.Akhir Agustus 2025, Potensi Karhutla di Riau Meningkat
    In News
    Selasa, 26 Agustus 2025
  • Lalat buah. Foto CABI Digital Library/digitani.ipb.ac.id.Pengendalian Lalat Buah dengan Teknologi Nuklir, Amankah?
    In IPTEK
    Senin, 25 Agustus 2025
  • Presiden Prabowo Subianto memimpin pertemuan tertutup soal penertiban tambang ilegal di Hambalang, Bogor, 19 Agustus 2025. Foto Laily Rachev/BPMI Setpres.Alasan Prabowo Tertibkan Tambang Ilegal agar Negara Tetap Memperoleh Pendapatan
    In Lingkungan
    Senin, 25 Agustus 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media