Kamis, 8 Mei 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Mengenal Komet ZTF yang Melintas secara Hiperbola Sekali Seumur Hidup

Komet hijau yang melintas awal Februari 2023 dan dapat disaksikan dari Indonesia.

Sabtu, 4 Februari 2023
A A
Komet C/2022 E3 (ZTF) yang dipotret tim pengamat OAIL ITERA dari Lampung. Foto OAIL ITERA.

Komet C/2022 E3 (ZTF) yang dipotret tim pengamat OAIL ITERA dari Lampung. Foto OAIL ITERA.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Bagi yang beruntung, awal Februari 2023 lalu dapat mengamati kehadiran komet C/2022 E3 (ZTF) tanpa alat bantu. Asalkan berada di wilayah dengan polusi cahaya sangat rendah, medan pandang yang bebas dari penghalang, dan kondisi cuaca cerah. Bahkan masyarakat dapat mengabadikan komet ini saat melintas dengan kamera ccd yang terpasang pada teleskop untuk hasil yang lebih maksimal.

Komet atau bintang berekor ini diketahui melintas di beberapa negara seperti Spanyol, Yunani, Inggris, juga Indonesia. Mengingat komet tersebut melintas dengan jarak lintasan cukup dekat dengan bumi pada 1 Februari 2023 pukul 18.30 hingga 2 Februari 2023 pukul 02.30 waktu setempat menyesuaikan zona waktu masing-masing. Sedangkan titik terdekat dengan bumi melintas pada 02 Februari pukul 00.32 WIB / 01.32 WITA / 02.32 WIT pada jarak 42.472.000 kilometer dari bumi.

Bahkan komet tersebut dapat diamati tanpa alat bantu optik untuk daerah pedalaman dan pedesaan hingga 13 Februari, sejak pukul 18.30 hingga 01.00 waktu setempat dari arah Utara hingga Barat dekat konstelasi Taurus. Bagi yang tak sempat menyaksikan langsung, bisa melihat ulang lewat penyedia layanan streaming seperti di kanal Youtube Cosmosapiens dan Therealpax.

Baca Juga: Badan Geologi Terbitkan 14 Peta Kawasan Rawan Bencana pada 2022

Lantas, apakah komet C/2022 E3 (ZTF) itu?

Penamaan komet C/2022 E3 (ZTF), menurut penjelasan Peneliti Pusat Riset Antariksa Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang Andi didasarkan pada fasilitas pengamatan tempat ditemukan pertama kali komet tersebut. ZTF merupakan singkatan dari Zwicky Transient Facility, yaitu fasilitas pengamatan astronomis dengan medan pandang yang lebar menggunakan kamera yang terhubung dengan teleskop Samuel Oschin di Observatorium Palomar, California, Amerika Serikat.

“Sedangkan C merujuk pada komet non-periodik, angka 2022 tahun ditemukannya, dan kombinasi huruf dan angka E3 menunjukkan urutan ditemukannya pada tahun 2017,” jelas Andi.

Baca Juga: Menolak Tenggelam, Alasan Empat Warga Indonesia Menggugat Holcim

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: bintang berekorBRINkometkomet C/2022 E3 (ZTF)meteor sporadisorbit hiperbolaperiode orbit kometsekali seumur hiduptatasurya

Editor

Next Post
Lulusan doktoral Fakultas Kedokteran Hewan Unair, Arif Nur Muhammad Ansori. Foto unair.ac.id.

Arif Nur Muhammad, Temukan Vaksin Covid-19 Halal Tanpa Penolakan Tubuh

Discussion about this post

TERKINI

  • Ditjen Gakkumhut Kementerian Kehutanan sampaikan laporan penanganan kasus Januari-April 2025, 6 Mei 2025. Foto Dok. Kementerian Kehutanan.Januari-April 2025, Pengaduan ke Ditjen Penegakan Hukum Kehutanan Capai 90 Kasus
    In News
    Selasa, 6 Mei 2025
  • Ilustrasi ganja medis. Foto TerreDiCannabis_/pixabay.com.BNN akan Gandeng BRIN untuk Riset Ganja Medis, LBHM Sampaikan Rekomendasi
    In IPTEK
    Selasa, 6 Mei 2025
  • Masyarakat adat Poco Lek menolak proyek panas bumi. Foto Dok. AMANProyek Panas Bumi di NTT Ditolak Warga, Kementerian ESDM Gandeng UGM
    In Lingkungan
    Senin, 5 Mei 2025
  • Rencana lokasi pembangunan sabo dam di DAS Anai, Sumatra Barat.Foto Dok. Kementerian PU.Masih Satu Juta Kubik Abu Gunung Marapi, Kementerian PU Bangun 9 Sabo Dam
    In News
    Senin, 5 Mei 2025
  • Lebah madu klanceng. Foto fotopirat/pixabay.Madu Klanceng Lebih Aman Bagi Penderita Diabetes
    In IPTEK
    Minggu, 4 Mei 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media