Wanaloka.com – Bagi yang beruntung, awal Februari 2023 lalu dapat mengamati kehadiran komet C/2022 E3 (ZTF) tanpa alat bantu. Asalkan berada di wilayah dengan polusi cahaya sangat rendah, medan pandang yang bebas dari penghalang, dan kondisi cuaca cerah. Bahkan masyarakat dapat mengabadikan komet ini saat melintas dengan kamera ccd yang terpasang pada teleskop untuk hasil yang lebih maksimal.
Komet atau bintang berekor ini diketahui melintas di beberapa negara seperti Spanyol, Yunani, Inggris, juga Indonesia. Mengingat komet tersebut melintas dengan jarak lintasan cukup dekat dengan bumi pada 1 Februari 2023 pukul 18.30 hingga 2 Februari 2023 pukul 02.30 waktu setempat menyesuaikan zona waktu masing-masing. Sedangkan titik terdekat dengan bumi melintas pada 02 Februari pukul 00.32 WIB / 01.32 WITA / 02.32 WIT pada jarak 42.472.000 kilometer dari bumi.
Bahkan komet tersebut dapat diamati tanpa alat bantu optik untuk daerah pedalaman dan pedesaan hingga 13 Februari, sejak pukul 18.30 hingga 01.00 waktu setempat dari arah Utara hingga Barat dekat konstelasi Taurus. Bagi yang tak sempat menyaksikan langsung, bisa melihat ulang lewat penyedia layanan streaming seperti di kanal Youtube Cosmosapiens dan Therealpax.
Baca Juga: Badan Geologi Terbitkan 14 Peta Kawasan Rawan Bencana pada 2022
Lantas, apakah komet C/2022 E3 (ZTF) itu?
Penamaan komet C/2022 E3 (ZTF), menurut penjelasan Peneliti Pusat Riset Antariksa Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang Andi didasarkan pada fasilitas pengamatan tempat ditemukan pertama kali komet tersebut. ZTF merupakan singkatan dari Zwicky Transient Facility, yaitu fasilitas pengamatan astronomis dengan medan pandang yang lebar menggunakan kamera yang terhubung dengan teleskop Samuel Oschin di Observatorium Palomar, California, Amerika Serikat.
“Sedangkan C merujuk pada komet non-periodik, angka 2022 tahun ditemukannya, dan kombinasi huruf dan angka E3 menunjukkan urutan ditemukannya pada tahun 2017,” jelas Andi.
Baca Juga: Menolak Tenggelam, Alasan Empat Warga Indonesia Menggugat Holcim
Discussion about this post