Minggu, 26 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Microforest Jadi Alternatif Baru Dekarbonisasi di Dunia Industri

Teknologi Microforest mendapat respons positif berbagai industri yang tengah berupaya menerapkan dekarbonisasi untuk memperkuat komitmen ESG.

Jumat, 21 Februari 2025
A A
Microforest besutan Tim Peneliti PSE UGM untuk dekarbonisasi. Foto Dok. PSE UGM.

Microforest besutan Tim Peneliti PSE UGM untuk dekarbonisasi. Foto Dok. PSE UGM.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Salah satu tantangan yang dihadapi dunia industri saat ini adalah kewajiban untuk melakukan usaha-usaha pengurangan emisi karbon yang dihasilkan kegiatan bisnis mereka. Berbagai metode telah dikembangkan untuk melakukan program Carbon Capture serta Utilization and Storage (CCUS) di dunia industri.

Peneliti Pusat Studi Energi (PSE) Universitas Gadjah Mada yang tergabung dalam Pusat Unggulan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Perguruan Tinggi (PUIPT) Microalgae Biorefinery mengembangkan inovasi pemanfaatan mikroalga untuk solusi penyerapan karbon pada industri.

PSE UGM menghasilkan inovasi berupa Algaetree dan Algaerium, yakni sistem kultivasi mikroalga dalam photobioreactor yang dimodifikasi untuk mengoptimalkan penyerapan karbondioksida, baik dari lingkungan maupun udara sekitar.

Baca juga: Kekayaan Warisan Budaya Bawah Air di Perairan Belitung

Untuk mengembangkan Algaetree dan Algaerium, UGM berkolaborasi dengan PT Enthalphy Environergy Consulting yang bergerak di bidang konsultasi ESS (Environmental, Social and Governance) dan PT Algatech Nusantara yang bergerak di bidang pengembangan produk dan bisnis mikroalga.

“Kolaborasi yang terjalin antara UGM dan kedua perusahaan tersebut menghasilkan inovasi berupa Microforest yang merupakan pengembangan lanjutan dari Algaetree,” kata Peneliti PSE UGM, Dr. Nugroho Dewayanto, Rabu, 19 Februari 2025.

Microfest menjadikan Algaetree sebagai produk yang lebih bernilai jual melalui desain yang futuristik. Ada penambahan fitur-fitur, seperti layar indikator karbon dioksida yang terserap. Juga oksigen yang dihasilkan mikroalga Microforest yang merupakan pengembangan lanjutan dari Algaetree dengan kapasitas media kultivasi 100 liter.

Baca juga: Gempa 5,2 Magnitudo Guncang Aceh Besar

“Alat ini mempunyai kemampuan penyerapan karbon hingga 37,6 kilogram per tahun atau setara dengan kemampuan penyerapan karbon empat pohon berusia dewasa,” jelas Nugroho.

Peneliti lainnya, Eko Agus Suyono berujar, Microforest didesain tidak hanya fungsional, tetapi juga estetis, sehingga dapat ditempatkan di dalam ruangan atau lobi gedung. Keunggulannya terletak pada kemampuannya menyerap karbondioksida dan menghasilkan oksigen di lokasi yang tidak memungkinkan tanaman tumbuh serta tidak membutuhkan lahan luas.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: dekarbonisasiMicroforestPusat Studi Energi UGM

Editor

Next Post
Ilustrasi pertambangan. Foto dok. Aliansi Sulawesi

Anggota DPR Dukung Usulan RUU Geologi agar Data Kekayaan Alam Akurat

Discussion about this post

TERKINI

  • Kebakaran lahan gambut di palangkaraya, Kalimantan Tengah. Foto Aulia Erlangga/CIFOR.Mitigasi Kebakaran Lahan Gambut Lewat Pendekatan Ekohidrologi
    In IPTEK
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • TPST Kranon di Kota Yogyakarta. Foto Dok. Portal Pemkot Yogyakarta.Walhi Yogyakarta Desak DIY Tolak Proyek PSEL yang Meningkatkan Degradasi Lingkungan di Piyungan
    In Lingkungan
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • Air conditioner yang dipasang di rumah-rumah. Foto terimakasih0/pixabay.com.Cuaca Panas Tiap Tahun Makin Ekstrem, Penggunaan AC Justru Meningkatkan Udara Panas
    In IPTEK
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Biodiesel 40 persen (E40). Foto Kementerian ESDM.Solar Dicampur Biodiesel 40 Persen Tahun 2026, Bensin Dicampur Etanol 10 Persen Tahun 2027
    In News
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media