Sabtu, 15 November 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Nana Sulaksana, Daerah Perlu Otonomi agar Cepat Sampaikan Peringatan Dini Erupsi Gunung Api

Gunung Semeru kembali erupsi dalam status Siaga. Status Awas baru turun sembilan jam kemudian. Sementara publik butuh informasi cepat sebagai upaya mitigasi.

Selasa, 6 Desember 2022
A A
Guru Besar Teknik Geologi Unpad, Prof. Nana Sulaksana. Foto Arsip Kantor Komunikasi Publik Unpad

Guru Besar Teknik Geologi Unpad, Prof. Nana Sulaksana. Foto Arsip Kantor Komunikasi Publik Unpad

Share on FacebookShare on Twitter

Guru Besar Fakultas Teknik Geologi Unpad itu mempertanyakan, ada tidaknya otonomi setiap daerah dalam mengurus pemantauan kegunungapian. Otonomi diperlukan agar rantai penyampaian informasi peringatan dini ke masyarakat menjadi lebih cepat.

“Penaikan status gunung api kan oleh instansi pusat. Artinya, ada rentang birokrasi laporan dari pos pengamatan di sekitar Semeru, lapor kepada Vulkanologi, terus ke atas lagi ke Badan Geologi. Itu terlalu jauh,” kritik Nana.

Sistem peringatan dini yang optimal juga perlu didukung sarana dan sumber daya manusia. Seperti ketersediaan pos dan peralatan pengamatan hingga dukungan ahli vulkanologi yang secara spesifik mengetahui seluk beluk karakter gunung berapi dan mau bekerja di wilayah pengamatan.

Baca Juga: Pasca Gempa Cianjur Sudah 334 Jenazah Ditemukan, 8 Korban Masih Hilang

“Dulu mungkin sekolah geologi belum banyak. Sekarang sudah puluhan program studi teknik geologi menyebar di Indonesia,” imbuh Nana.

Selain sistem peringatan dini yang harus optimal, Nana juga mendorong ada peta detail mengenai aliran lahar. Adanya material erupsi menumpuk di tubuh gunung berapi yang berupa endapan awan panas, ditambah dengan cuaca ekstrem sangat rentan terjadi luapan lahar panas maupun dingin.

“Pemetaan potensi lahar panas dan dingin harus selalu diperbarui,” ucap Nana. [WLC02]

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: ahli vulkanologiawan panaserupsi Gunung Semeruperingatan dini erupsi gunung apiProf. Nana SulaksanaTeknik Geologi Unpad

Editor

Next Post
Shelter bambu desain Dosen ITB yang nyaman ditempati banyak orang meskipun beratap terpal. Foto itb.ac.id.

Shelter Bambu Buatan ITB Tidak Panas Meski Beratap Terpal, Ini Rahasianya

Discussion about this post

TERKINI

  • Tim gabungan melakukan operasi pencarian korban bencana tanah longsor di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat, 14 November 2025. Foto Istimewa.Tanah Longsor di Cilacap, 3 Tewas dan 20 Orang Belum Ditemukan
    In Bencana
    Jumat, 14 November 2025
  • Koalisi Gerakan Tani desak PT Palma Group dicabut izinnya. Foto Istimewa.Warga Pulubala Dikriminalisasi, Mendesak Izin Perusahaan Sawit Dicabut
    In News
    Kamis, 13 November 2025
  • Tambak udang yang dikeringkan di pesisir Lampung. Foto Istimewa.KKP Klaim Sertifikasi Udang Bebas Cs-137, Petambak Lampung Lapor Harga Masih Anjlok
    In News
    Rabu, 12 November 2025
  • Dampak cuaca ekstrem, hujan lebat memicu banjir setinggi 2 meter di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat pada Rabu 5 Oktober 2022. Foto Dok BNPB.Cuaca Ekstrem, Bencana Hidrometeorologi Landa Sejumlah Provinsi Satu Orang Tewas
    In Bencana
    Selasa, 11 November 2025
  • Ilustrasi cuaca ekstrem. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Peringatan BMKG, Cuaca Ekstrem Sepekan Ini
    In News
    Senin, 10 November 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media