“Panitia kurban harus berhati-hati sumber virus pada hewan yang terinfeksi. Penerapan kebersihan dan kesehatan orang dan lingkungan menjadi kunci utamanya. Sanitasi ini penting terutama bagi petugas yang menangani hewan dan daging,” papar Denny.
Keenam, sebaiknya penyembelihan hewan mendahulukan hewan yang sehat. Lokasinya juga terpisah dengan hewan sakit atau disucihamakan terlebih dahulu sebelum disembelih.
Baca Juga: Pakar UGM: Tips Memilih dan Syarat Hewan Terjangkit PMK Sah untuk Kurban
“Karena daging menjadi sumber perkembangbiakan kuman, pengolahannya harus dilakukan secara higienis. Mengingat kontribusi manusia menjadi sumber pencemar sangat tinggi,” kata Denny.
Ketujuh, ketersediaan air bersih juga sangat penting untuk membersihkan peralatan dan tubuh. Petugas juga harus memisahkan jeroan merah dan jeroan hijau di kantong berbeda. Jumlah petugas yang menangani juga harus diperhitungkan agar tidak terjadi penumpukan hewan setelah disembelih.
Kedelapan, sebaiknya daging segera diedarkan dan diterima oleh mustahik kurang dari lima jam setelah dipotong. Tulang harus dipisahkan dari daging, serta bagian tulang, kepala, kaki, buntut dan jeroan harus direbus dulu dalam air mendidih minimal 30 menit sebelum diedarkan. [WLC02]
Sumber: ipb.ac.id
Discussion about this post