Baca Juga: Pengunjung Bisa Melihat Objek Langit Siang Hari di Observatorium Bosscha
Langkah-langkah yang disarankan oleh kedua pakar tersebut adalah pemerintah dan seluruh stakeholder menyampaikan pengetahuan mengenai kebencanaan secara konsisten dan berkala agar masyarakat tetap waspada, tetapi juga tidak perlu takut.
Siapkan data akurat
Anggota Komisi V DPR RI Syahrul Aidi Maazat mendorong BMKG mempersiapkan data yang akurat terkait gempa akibat pertemuan lempeng tektonik tersebut, serta berkoordinasi dalam menyiapkan mitigasi bencana. Syahrul meminta BMKG lebih berhati-hati dalam menyampaikan prediksi kebencanaan.
Sebab informasi prediksi tersebut akan menimbulkan kepanikan masyarakat apabila tidak disertai data yang akurat dan upaya mitigasi bencana. Politisi Fraksi PKS tersebut meminta BMKG berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mempersiapkan mitigasi terhadap potensi megathrust yang menghantui Sumatera dan Jawa tersebut.
Baca Juga: Sedia Payung, Sebagian Wilayah Indonesia Diguyur Hujan Sepekan
“Perlu melibatkan seluruh komponen pemerintahan yang ada sehingga tidak menjadi kepanikan. Kalau ini memang akan terjadi (gempa) tentu harus ada mitigasi, harus ada persiapan kita menghadapi ini dalam segala hal tentunya,” ujar Syahrul.
Ia berharap pemerintah harus bijak dalam memberikan informasi. Masyarakat juga harus bijak dalam menerima informasi ini. Sebab semua informasi ini berdasarkan data-data yang dimiliki oleh BMKG, sehingga kesiapan usaha manusiawi perlu dilakukan.
BMKG juga memprediksi potensi gempa megathrust di zona Selat Sunda dan Mentawai-Siberut mencapai magnitudo 8,9 dan berpotensi tsunami. Dua zona ini sudah lebih dari dua abad tidak mengalami gempa atau yang disebut dengan seismic gap. [WLC02]
Discussion about this post