Kamis, 13 November 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Pencarian Korban Hilang Banjir Bandang Humbahas Diperpanjang 3 Hari

Minggu, 10 Desember 2023
A A
Upaya pencarian korban hilang banjir bandang di Humbahas dengan tim K-9 dan alat berat. Foto bnpb.go.id.

Upaya pencarian korban hilang banjir bandang di Humbahas dengan tim K-9 dan alat berat. Foto bnpb.go.id.

Share on FacebookShare on Twitter

Kendala yang dihadapi tim gabungan operasi SAR adalah jumlah material bebatuan besar yang sangat banyak. Material bebatuan besar menutupi wilayah sektor dua seluas 14,72 meter persegi dan sektor tiga seluas 24,89 meter persegi, sehingga menjadi tantangan bagi tim gabungan. Batu-batu besar itu juga menjadi salah satu faktor anjing pelacak kurang maksimal dalam mendeteksi keberadaan korban.

“Banyak batu besar membuat satwa pendeteksi ini kehilangan kemampuan melacak keberadaan jasad korban,” jelas Rio Tarigan.

Baca Juga: Material Banjir di Humbahas adalah Longsoran Tipe Rock Fall

Di samping itu, material lumpur yang terbawa banjir bandang juga memiliki ketebalan bervariasi hingga tiga meter. Perlu upaya ekstra dari para tim untuk menemukan 10 korban yang hilang. Sampai saat ini, tim alat berat terus berupaya menyingkirkan bebatuan besar dan material lumpur tersebut agar performa anjing pelacak dan tim gabungan lainnya lebih maksimal.

Kemudian tim Basarnas Special Group dan Polairud melakukan pencarian di sektor satu di dasar Danau Toba. Sedangkan tim permukaan perairan dilakukan Basarnas, BPBD Humbang Hasundutan dibantu tim Aquaeye untuk menyisir wilayah perairan dalam menggunakan alat monitor khusus.

Alasan pembentukan tim SAR sektor perairan mengingat korban pertama ditemukan pada 1 Desember 2023 pukul 19.47 di dekat perairan. Dengan temuan itu, tim SAR menyatakan ada kemungkinan jasad korban terbawa hanyut banjir bandang hingga masuk ke wilayah perairan Danau Toba yang memang tak jauh dari lokasi terdampak.

Baca Juga: Awan Panas Guguran Merapi Akibatkan Hujan Abu Basah di Boyolali dan Magelang

“Korban yang pertama juga ditemukan di perairan. Jadi ada kemungkinan bahwa ada korban lain tidak jauh dari lokasi itu,” jelas Budiono.

Hingga hari ini, jumlah warga yang mengungsi di Pos Pengungsian Kantor Kecamatan Baktiraja sebanyak 151 orang. Terdapat penurunan jumlah pengungsi karena sebagian warga memilih menetap sementara di rumah kerabat. Kendati demikian, penanganan pengungsi oleh lintas stakeholder terkait masih terap berjalan seperti sebelumnya. [WLC02]

Sumber: BNPB

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: anjing pelacakbanjir bandang HumbahasBasarnas SumutBNPBBPBD HumbahasDanau Tobatim SAR

Editor

Next Post
Pusat gempa darat di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, magnitudo 5,8 pada Senin, 11 Desember 2023. Foto Google Earth berdasarkan koordinat episenter BMKG.

Gempa Darat di Kuantan Singingi Riau, Ini Analisis dan Rekomendasi BMKG

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi cuaca ekstrem. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Peringatan BMKG, Cuaca Ekstrem Sepekan Ini
    In News
    Senin, 10 November 2025
  • Ilustrasi ancaman perubahan iklim bagi masa depan anak. Foto Pexels/pixabay.comJejaring CSO Ajak Anak Muda Pantau Negosiasi Solusi Iklim Indonesia di COP 30 
    In News
    Minggu, 9 November 2025
  • Berperahu menuju Pulau Pamujan di Desa Domas, Kabupaten Serang, Banten. Foto Dok. ITB.Pulau Pamujan, Punya Tutupan Mangrove Asri Tetapi Terancam Abrasi
    In Traveling
    Minggu, 9 November 2025
  • Dosen ITB, Andy Yahya Al Hakim, memberikan sosialisasi di Pusat Informasi Geologi Geopark Ijen, 15 September 2025. Foto Tim PPM/ITB.Sumber Air Sekitar Kawah Ijen Tercemar Fluorida, Gigi Warga Kuning dan Keropos
    In IPTEK
    Sabtu, 8 November 2025
  • Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Utusan Khusus Presiden Indonesia Bidang Iklim dan Energi, Hashim S. Djojohadikusumo dan Menteri KLH/BPLH Hanif Faisol Nurofiq di Forum COP 30 di Belem, Brasil. Foto Dok. KLH/BPLH.Klaim dan Janji-janji Indonesia di Forum Iklim Global COP30 Belém
    In Lingkungan
    Sabtu, 8 November 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media