Kendala yang dihadapi tim gabungan operasi SAR adalah jumlah material bebatuan besar yang sangat banyak. Material bebatuan besar menutupi wilayah sektor dua seluas 14,72 meter persegi dan sektor tiga seluas 24,89 meter persegi, sehingga menjadi tantangan bagi tim gabungan. Batu-batu besar itu juga menjadi salah satu faktor anjing pelacak kurang maksimal dalam mendeteksi keberadaan korban.
“Banyak batu besar membuat satwa pendeteksi ini kehilangan kemampuan melacak keberadaan jasad korban,” jelas Rio Tarigan.
Baca Juga: Material Banjir di Humbahas adalah Longsoran Tipe Rock Fall
Di samping itu, material lumpur yang terbawa banjir bandang juga memiliki ketebalan bervariasi hingga tiga meter. Perlu upaya ekstra dari para tim untuk menemukan 10 korban yang hilang. Sampai saat ini, tim alat berat terus berupaya menyingkirkan bebatuan besar dan material lumpur tersebut agar performa anjing pelacak dan tim gabungan lainnya lebih maksimal.
Kemudian tim Basarnas Special Group dan Polairud melakukan pencarian di sektor satu di dasar Danau Toba. Sedangkan tim permukaan perairan dilakukan Basarnas, BPBD Humbang Hasundutan dibantu tim Aquaeye untuk menyisir wilayah perairan dalam menggunakan alat monitor khusus.
Alasan pembentukan tim SAR sektor perairan mengingat korban pertama ditemukan pada 1 Desember 2023 pukul 19.47 di dekat perairan. Dengan temuan itu, tim SAR menyatakan ada kemungkinan jasad korban terbawa hanyut banjir bandang hingga masuk ke wilayah perairan Danau Toba yang memang tak jauh dari lokasi terdampak.
Baca Juga: Awan Panas Guguran Merapi Akibatkan Hujan Abu Basah di Boyolali dan Magelang
“Korban yang pertama juga ditemukan di perairan. Jadi ada kemungkinan bahwa ada korban lain tidak jauh dari lokasi itu,” jelas Budiono.
Hingga hari ini, jumlah warga yang mengungsi di Pos Pengungsian Kantor Kecamatan Baktiraja sebanyak 151 orang. Terdapat penurunan jumlah pengungsi karena sebagian warga memilih menetap sementara di rumah kerabat. Kendati demikian, penanganan pengungsi oleh lintas stakeholder terkait masih terap berjalan seperti sebelumnya. [WLC02]
Sumber: BNPB
Discussion about this post