Senin, 22 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Pengelola dan Pegiat Wisata Pendakian Mesti Punya Keterampilan Medis

Jumat, 29 November 2024
A A
Penanganan medis dalam kegiatan pendakian dan wisata petualangan melalui "Indonesia Wilderness Medicine Society" pada kegiatan IMMS 2024, Jakarta, 23 November 2024. Foto Dok. Kemenparekraf.

Penanganan medis dalam kegiatan pendakian dan wisata petualangan melalui "Indonesia Wilderness Medicine Society" pada kegiatan IMMS 2024, Jakarta, 23 November 2024. Foto Dok. Kemenparekraf.

Share on FacebookShare on Twitter

“Kegiatan ini perlu dilakukan rutin bagi pengelola dan penggiat alam bebas, agar pengelola dan pegiat wisata minat khusus pendakian gunung memiliki keterampilan penanganan masalah medis yang baik,” kata Itok.

IMMS 2024 dibuka secara resmi oleh dokter Reyner selaku Founder Dokter Pendaki sekaligus penggagas acara IMMS. Dalam sambutannya, Reyner mengatakan kegiatan ini penting sebagai wadah untuk mempertemukan, antara para profesional, praktisi petualangan/pendakian gunung dengan tenaga ahli kesehatan/kedokteran. Harapannya, bisa saling berbagi ilmu, kompetensi dan pengalaman, untuk mewujudkan kegiatan pendakian gunung yang aman dan nyaman.

“Gerakan positif ini tidak hanya berhenti dalam acara ini, tetapi para pihak atau peserta yang hadir dapat berbagi dan menyebarkan ilmu yang didapatkan di dalam komunitas atau organisasi masing-masing,” kata Reyner.

Baca Juga: Mengamati Terumbu Karang dan Perilaku Jalak Bali di TN Bali Barat

Pelaksanaan IMMS 2024 terbagi dalam dua sesi, yaitu workshop dan simposium. Workshop yang bertemakan Wilderness Medicine in Practice yang diselenggarakan pada 23 November 2024 diikuti oleh 150 peserta secara luring. Sedangkan simposium bertema “Safe Mountaineering for All” dilaksanakan di hari berikutnya dan diikuti 150 peserta luring dan lebih dari 100 peserta daring.

Peserta berasal dari latar belakang yang beragam antara lain, dokter, perawat, bidan, tenaga kesehatan, pelajar, mahasiswa, dosen, pendaki gunung, pemandu gunung, hingga anggota organisasi pecinta alam dengan rentang usia yang beragam mulai 15 hingga 72 tahun.

Kegiatan IMMS diakhiri dengan penguatan komitmen untuk bersama-sama berkolaborasi membangun kesadaran pentingnya keselamatan, keamanan dan kenyamanan dalam beraktivitas wisata pendakian gunung yang akan disatukan dalam sebuah wadah/gerakan “Indonesia Wilderness Medicine Society”. [WLC02]

Sumber: Kemenparekraf

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: IMMS 2024Kemenparekrafkeselamatan pendakianpendakian gunung

Editor

Next Post
Aktivitas vulkanik Gunung Slamet di Jawa Tengah meningkat. Foto Dok. Kementerian ESDM.

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Meningkat, Waspada Erupsi Freatik

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media