Wanaloka.com – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat ada peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Slamet di Jawa Tengah. Berdasarkan hasil pengamatan, terdapat indikasi tekanan yang meningkat di bawah tubuh gunung yang berpotensi memicu gempa dangkal maupun erupsi.
Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Slamet untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius dua kilometer dari kawah.
“Erupsi freatik maupun magmatik Gunung Slamet dapat menghasilkan lontaran material pijar yang membahayakan wilayah dalam radius tersebut,” kata dia, Sabtu, 30 November 2024.
Baca Juga: Pengelola dan Pegiat Wisata Pendakian Mesti Punya Keterampilan Medis
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang mencatat aktivitas kegempaan Gunung Slamet didominasi gempa hembusan dan tremor menerus. Fenomena ini mengindikasikan pergerakan fluida di sekitar permukaan.
PVMBG juga melaporkan ada peningkatan jumlah gempa tektonik lokal dan amplitudo tremor sejak minggu keempat September hingga awal Oktober 2024.
Peningkatan amplitudo tremor yang berlanjut hingga Oktober 2024 disertai dengan gempa tremor harmonik berdurasi panjang. Kondisi ini menunjukkan ada peningkatan pemanasan air tanah di kedalaman dangkal dan peningkatan hembusan dalam tubuh Gunung Slamet.
Discussion about this post