Baca Juga: Puluhan Bangunan Rusak, Gempa Kupang Akibat Aktivitas Sesar Aktif di Darat
“Tantangan Manggala Agni, terutama di wilayah OKI yaitu kebakaran terjadi di areal gambut dengan kedalaman kurang lebih enam meter, kondisi kering dan sulit air untuk proses pemadaman,” ungkap Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (PKHL), Thomas Nifinluri di lokasi pemadaman di Desa Jungkal, Kecamatan Pampangan, Kabupaten OKI.
Selain Manggala Agni, Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) Wilayah Sumatera, Ferdian Krisnanto menambahkan, dukungan personel pemadaman juga datang dari anggota Dirsamapta POLDA Sumatera Selatan, KPH Lempuing Mesuji, Regu Pemadam Kebakaran PT. Waringin Agri Jaya, Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum LHK Wilayah Sumatera, dan Masyarakat Peduli Api.
Baca Juga: Respons Kendala UPT KLHK di Wilayah IKN, Menteri Siti Paparkan 5 Poin Solusi
Ferdian juga menjelaskan, selain upaya pemadaman, langkah lain dalam pengendalian karhutla di Sumatera Selatan adalah dengan teknik pembasahan lahan gambut bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK. Serta melaksanakan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) hingga 3 November 2023.
Berdasarkan pantauan satelit TERRA/AQUA-NASA confidence level high dari website sipongi.menlhk.go.id, pada 1 November 2023 terpantau ada 11 hotspot (titik panas) di wilayah Sumatera Selatan. Sebanyak tiga titik terpantau di wilayah Kabupaten OKI, dan dua titik di Kabupaten Ogan Ilir. [WLC02]
Sumber: PPID KLHK
Discussion about this post