Wanaloka.com – Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) hasil kerja sama antara Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Pertamina RNE diresmikan Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Aset, dan Sistem Informasi Arief Setiawan Budi Nugroho di Ruang Siti Nurbaya, Gedung KMLB Fakultas Geografi UGM, Kamis, 11 Mei 2023. Peresmian PLTS tersebut juga menandai semakin bertambah jumlah gedung di UGM yang terpasang panel surya.
Arief menungkapkan, pengembangan PLTS di dalam kampus harus terus dilakukan mengingat konsumsi energi listrik gedung-gedung di UGM sangat besar. Tercatat dalam setahun konsumsi energi listrik di UGM mencapai 25,63 GWh atau rata-rata 2,1 GWh per bulan. Sementara baru satu persen kontribusi penggunaan PLTS sebagai energi terbarukan.
“Artinya, UGM juga penghasil emisi cukup besar karena sumber energi terbesar saat ini berasal dari grid PLN dengan bahan bakar utama fosil,” kata Arief.
Baca Juga: Rentetan Gempa di Selat Sunda Banten 29 Kali Terjadi
Tercatat hingga kini sudah ada tujuh gedung di UGM yang menggunakan panel surya sebagai sumber energi listrik. Tujuh gedung tersebut meliputi Gedung KLMB Fakultas Geografi, Gedung BA dan Gedung BC Fisipol, Gedung IFFLC dan Gedung JBIC Fakultas Kehutanan, Gedung R. Soegondo Fakultas Ilmu Budaya, Gedung A Fakultas Ilmu Hukum. Total kapasitas sebesar 326,25 kilowatt peak (kWp).
“Alhamdullilah per September 2022, kami bersama PT Pertamina RNE dibantu 326 kWp. Meski masih sekitar 1 persen, lumayan kami bisa berkontribusi untuk energi bersih di kampus,” ujar Arif.
Total jumlah gedung di UGM saat ini ada 50 unit dengan penambahan 10 gedung baru proyek JICA. Dari jumlah tersebut, baru tujuh gedung terpasang enegi listrik panel surya. Jadi masih ada 43 gedung yang berpotensi menggunakan PLTS sebagai sumber energi listrik.
Baca Juga: Djumanto: Ikan Wader Rentan Punah, Bahkan Bisa Kritis
“Kalau 7 gedung tadi baru berkontribusi 1 persen, dengan 43 gedung lainnya kira-kira 6 kali lipatnya,” kata Arief.
Ia berharap kerja sama UGM dengan PT Pertamina RNE terus berkembang. Termasuk dalam riset-riset yang bisa dilakukan bersama. Ia berharap ketahanan energi untuk Indonesia yang dicita-citakan tahun 2060 dapat terealisasi.
Discussion about this post