Baca Juga: Sang Kompiang, Indonesia Baru Mampu Memproduksi 12 dari 200 Minyak Atsiri
Peneliti PSBA UGM, Winaryo menjelaskan, data yang terekam oleh sensornya bisa dipantau secara real time melalui website dan telegram sehingga masyarakat umum bisa mendapatkan informasi secara bebas. Selain itu, data harian tersebut tersimpan secara otomatis ke dalam database yang dapat dipergunakan untuk penelitian.
“Deniji merupakan salah satu dari banyak teknologi inovasi anak bangsa yang perlu didukung untuk menjadikan Indonesia sebagai kiblat pusat studi kebencanaan,” kata Winaryo.
Bencana adalah urusan bersama yang melibatkan unsur pentahelix. Salah satu peran dunia usaha dilakukan oleh PT. Pamerindo dengan mendukung penyelenggaraan kebencanaan tingkat regional Asia berlabel ADEXCO (Asian Disaster Management and Civil Protection Expo and Conference). ADEXCO merupakan bagian dari serangkaian konferensi GFSR (Global Forum for Sustainable Resilience).
Baca Juga: Jalan Tani Digunakan Sepihak, Warga Ambunu Kembali Blokade Akses ke PT IHIP
Founder Asian Disaster Management & Civil Protection Expo & Conference, Andrian Cader menjelaskan, acara ini memberikan kesempatan bagi inovator teknologi kebencanaan yang siap bekerjasama dalam penggunaan teknologi anak bangsa untuk terlibat dalam pameran. Harapannya dengan mengikuti pameran, jejaring regional dan nama teknologi anak bangsa dapat dikenal lebih luas dan memasuki dunia industrialisasi internasional.
Pameran ADEXCO dan Konferensi GFSR yang akan diselenggarakan di JIEXPO Kemayoran tanggal 11-14 September 2024, adalah sebuah platform internasional milik Indonesiat. Event ini dapat menjadi wadah pertemuan pelaku industri dalam dan luar negeri, sehingga teknologi anak bangsa yang mumpuni mendapatkan kesempatan untuk masuk dunia industri dan ekspor ke luar negeri. [WLC02]
Discussion about this post