Kamis, 19 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Pola Hidup Hemat Air di Masjid Istiqlal Lewat Daur Ulang Air Wudhu

Belajar pola hidup hemat air bisa dimulai dari tempat ibadah. Salah satunya, Masjid Istiqlal yang telah menerapkannya.

Kamis, 2 Mei 2024
A A
Tempat wudhu di Masjid Istiqlal di Jakarta. Foto Dok.Buana Syiar.

Tempat wudhu di Masjid Istiqlal di Jakarta. Foto Dok.Buana Syiar.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Sekitar 70 persen permukaan Bumi terdiri atas air. Hanya saja, klaim itu bagaikan pisau bermata dua. Satu sisi bisa menjadikan manusia bersyukur atas mudahnya akses untuk menjalani kehidupannya dengan air. Di sisi lain membuat manusia menjadi boros dan menyia-nyiakan air karena selama ini akses terhadap air dianggap mudah dan nyaris tak terbatas.

Faktanya, hanya 2,5 persen dari total air di Bumi yang merupakan air tawar. Dari persentase tersebut, sebagian besar lagi terkunci dalam es beku di kutub dan pegunungan. Artinya, hanya terdapat sekitar 1 persen dari total air di Bumi yang tersedia dalam bentuk air tawar yang dapat diakses dengan mudah.

Selain itu, distribusi air di seluruh dunia juga tidak merata. Beberapa wilayah mengalami kelangkaan air yang parah, sementara kawasan lainnya mungkin memiliki akses yang lebih baik terhadap sumber air. Kondisi ini dapat menyebabkan ketidaksetaraan dalam akses terhadap air bersih dan dapat memicu konflik antarnegara maupun antar komunitas.

Baca Juga: May Day, Nasib Buruh Tani Masih Terlupakan

Pola hidup hemat air perlu dilakukan demi menjaga keberlanjutan sumber daya air yang ada di Bumi. Juga memastikan air bersih dapat diakses semua orang, di mana pun mereka berada.

Daur Ulang Air Wudhu di Masjid Istiqlal

Beberapa tempat ibadah di Indonesia telah mencoba mengawali pola hidup hemat air. Salah satunya Masjid Istiqlal yang menjadi ikon tempat ibadah umat Islam terbesar di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara.

Masjid Istiqlal memiliki sistem khusus untuk mendaur ulang air wudu yang digunakan oleh jamaah. Caranya, mengalirkannya dengan pipa yang terpisah dari saluran buangan kamar mandi, lalu menampungnya ke dalam bak penampungan khusus, kemudian disaring menggunakan mesin dengan tiga lapis filter.

Baca Juga: Visual Dahsyatnya Erupsi Eksplosif Gunung Ruang 30 April 2024

Setiap jam, mesin penyaring tersebut memiliki kapasitas sebanyak 4 meter kubik (m³) air. Waktu penggunaan harian antara 3-5 jam per hari, sehingga air wudhu di sana yang sanggup didaur ulang hingga 12-20 m³ air atau sekitar 12.000-20.000 liter per hari.

Volume tersebut memang belum mencapai jumlah yang ideal untuk sekelas masjid negara yang memiliki rata-rata kunjungan lebih dari 10.000 orang setiap harinya. Setidaknya Masjid Istiqlal telah mengawali upaya konkret dalam melakukan preservasi air.

Volume tersebut juga merupakan jumlah yang sudah dioptimalkan melalui upaya penghematan air di hulu, yakni dengan menggunakan keran air dan urinoar hemat air, serta menerapkan sistem dual flush di setiap toiletnya.

Baca Juga: Erupsi Fase Kedua Gunung Ruang, BMKG Pantau Potensi Tsunami

Saat ini, pemanfaatan air tersebut hanya untuk menyiram tanaman dan jalan karena belum ada fatwa terkait penggunaan air tersebut untuk digunakan kembali untuk bersuci. Meskipun sebenarnya air tersebut merupakan air yang didaur ulang itu adalah air bersih yang telah dikonfirmasi melalui uji laboratorium, yakni yang memenuhi persyaratan tidak berbau, dan tidak berasa. Sama seperti halnya air yang mengalir melalui pipa-pipa air yang ada di rumah.

Penerapan daur ulang air tersebut mengantarkan Masjid Istiqlal memperoleh sertifikat Excellence in Design for Greater Efficiencies (EDGE) yang diraih pada 2022 sebagai rumah ibadah dengan bangunan ramah lingkungan (green building), yang menyatakan Masjid Istiqlal lebih hemat air sebesar 36 persen.

Sebelumnya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) telah melakukan upaya pengendalian pencemaran air di lingkungan Masjid Istiqlal. Upaya tersebut dilakukan melalui pembangunan dan pengoperasian sistem pemantauan kualitas air secara terus menerus dan online (ONLIMO), pembagunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Domestik, dan Recyle Air Limbah Wudhu, serta pembangunan Kanal Plaza dan Wetland.

Baca Juga: Letusan Eksplosif Gunung Ruang Terjadi Lagi, Status Kembali Awas

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: air bersihair tawardaur ulang air wudhuKLHKMasjid Istiqlalpola hidup hemat airpreservasi airWWF ke-10

Editor

Next Post
Ilustrasi fotografer isu lingkungan. Foto geralt/pixabay.com.

Hari Kebebasan Pers AJI Soroti Ancaman terhadap Jurnalis Lingkungan

Discussion about this post

TERKINI

  • Akademisi Sekolah Bisnis IPB University, Nimmi Zulbainarni. Foto Dok. IPB University.Nimmi Zulbainarni, Penambangan Raja Ampat Abaikan Valuasi Ekonomi untuk Keberlanjutan Alam
    In Sosok
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Aksi bebaskan Sorbatua Siallagan di depan gedung Mahkamah Agung RI, 9 Mei 2025. Foto Dok. AMANSorbatua Siallagan Bebas, AMAN Harap MA Konsisten Adili Perkara Serupa
    In News
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Kepala PSA IPB University, Bayu Eka Yulian. Foto Dok. IPB University.Bayu Eka Yulian, Negara Harus Jujur Pertambangan di Pulau Kecil Langgar UU dan Hak Masyarakat Adat
    In Sosok
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Pulau kecil Wawonii yang terancam ekosistemnya akibat aktivitas tambang nikel. Foto jatam.org.Izin Pinjam Pakai Hutan untuk Tambang Nikel di Pulau Kecil Wawonii Dicabut
    In Lingkungan
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Tangkapan layar video yang menunjukkan kolom abu vulkanik yang membumbung tinggi dari erupsi Gunungapi Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa, 17 Juni 2025 sore. Foto BPBD Kabupaten Flores Timur.Status Awas Lagi, Tinggi Kolom Abu Erupsi Lewotobi Laki-laki Capai 10 Km Lebih
    In Bencana
    Selasa, 17 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media