Minggu, 1 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Populasi Perkotaan Capai 5 Miliar Tahun 2030, Perlu Penataan Ruang Pesisir

Senin, 28 Oktober 2024
A A
Ilustrasi permukiman di pesisir laut. Foto JaMaFe123/pixabay.com.

Ilustrasi permukiman di pesisir laut. Foto JaMaFe123/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Melansir data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), diperkirakan terjadi peningkatan penduduk perkotaan dari 2,9 miliar pada 1990-an menjadi 5,0 miliar pada 2030. Roadmap perencanaan tata ruang darat dan laut penting disiapkan.

“Ini menjadi tantangan ke depan, mengingat rata-rata populasi penduduk berada di daerah pesisir,” kata Dosen Program Studi  Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Pakuan Bogor, Mudjio dalam webinar Positioning Tata Ruang Laut-Darat dalam Impementasi Ekonomi Biru, Jumat, 25 Oktober 2024.

Lebih lanjut ia menerangkan, wilayah pesisir meliputi darat dan laut. Perencanaan wilayah di daerah perbatasan darat laut atau pesisir yang kurang tepat akan berdampak buruk. Seperti bencana yang terjadi di wilayah pantai utara (pantura), yakni Pekalongan, Demak, dan wilayah lain yang mengalami banjir rob.

Baca Juga: Ikhtiar Warga Balirejo Menjaga Kelestarian Kali Gajahwong

Ia lantas menjelaskan hasil penelitiannya pada kejadian banjir rob di wilayah tersebut yang ternyata sangat besar sepanjang 10 tahun. Menurut pendapat dia, penyebabnya adalah perencanaan wilayah di pesisir laut yang kurang diperhitungkan.

“Dampak naiknya permukaan laut atau banjir rob menyebabkan antara lain erosi pantai, genangan, banjir badai, perambahan air pasang ke muara dan sistem sungai. Selanjutnya, kontaminasi cadangan air tawar dan tanaman pangan, hilangnya pantai, serta pergeseran tutupan lahan dataran rendah pesisir, dan lahan basah,” urai dia.

Faktor alam juga menjadi salah satu bagian yang harus dllihat saat mengembangkan ekonomi biru, misalnya terkait perubahan iklim dan sebagainya.

Baca Juga: Bumi Rusak, Dampak Manusia Abaikan Ibadah dengan Urusan Lingkungan

“Dari hasil penelitian kami, apabila berbicara ekonomi biru pasti tertumpu ke urban kostel atau perkotaan pesisir. Sebagian besar di Indonesia bahkan di dunia, sekitar dua pertiga dari perkotaan letaknya di pesisir,” lanjut dia.

Anggota Kelompok Riset Ekonomi Biru Pusat Riset Ekonomi Perilaku dan Sirkuler (PR EPS) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) , Andrian Ramdhan menyoroti perspektif dimensi manusia dalam ruang laut yang sering disinggung, tetapi kurang mendapatkan pembahasan mendalam. Misalnya, perspektif dimensi manusia dalam perencanaan ruang laut.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: BRINdaerah pesisirekonomi birutata ruang darat dan laut

Editor

Next Post
Ilustrasi lahan gambut. Foto Dok. Cifor.

Upaya Restorasi Lahan Gambut dengan Teknologi Paludikultur

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi daging kurban dibungkus daun jati. Foto kemenagsidoarjo.com.Solusi Penumpukan Sampah Plastik dan Limbah Hewan Kurban Saat Iduladha
    In News
    Sabtu, 31 Mei 2025
  • Suasana aktivitas di sekitar tambang galian C Gunung Kuda di Cirebon usai longsor, 30 Mei 2025. Foto Dok. BPBD Cirebon.Jumlah Korban Longsoran Tambang Galian C Gunung Kuda Cirebon Jadi 14 Jiwa
    In Bencana
    Sabtu, 31 Mei 2025
  • Tim gabungan melakukan evakuasi para korban yang tertimbun longsoran tambang galian C di Gunung Kuda, Cirebon, 30 Mei 2025. Foto Dok. BNPB.Tambang Galian C Gunung Kuda Cirebon Longsor, 10 Orang Tewas Tertimbun
    In Bencana
    Jumat, 30 Mei 2025
  • Peluncuran buku liputan investigsi tentang PSN, 28 Mei 2025. Foto Dok. AJI.Buku Liputan Investigasi 14 Jurnalis Soal Proyek PSN Tiga Daerah Diluncurkan
    In News
    Kamis, 29 Mei 2025
  • Danau Toba di Sumatera Utara. Foto Dok. Kemenpar.Kartu Kuning Sejak 2023, Keanggotaan Kaldera Toba dalam UNESCO Global Geopark Terancam Dicabut
    In Rehat
    Rabu, 28 Mei 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media