Wanaloka.com – Melansir data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), diperkirakan terjadi peningkatan penduduk perkotaan dari 2,9 miliar pada 1990-an menjadi 5,0 miliar pada 2030. Roadmap perencanaan tata ruang darat dan laut penting disiapkan.
“Ini menjadi tantangan ke depan, mengingat rata-rata populasi penduduk berada di daerah pesisir,” kata Dosen Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Pakuan Bogor, Mudjio dalam webinar Positioning Tata Ruang Laut-Darat dalam Impementasi Ekonomi Biru, Jumat, 25 Oktober 2024.
Lebih lanjut ia menerangkan, wilayah pesisir meliputi darat dan laut. Perencanaan wilayah di daerah perbatasan darat laut atau pesisir yang kurang tepat akan berdampak buruk. Seperti bencana yang terjadi di wilayah pantai utara (pantura), yakni Pekalongan, Demak, dan wilayah lain yang mengalami banjir rob.
Baca Juga: Ikhtiar Warga Balirejo Menjaga Kelestarian Kali Gajahwong
Ia lantas menjelaskan hasil penelitiannya pada kejadian banjir rob di wilayah tersebut yang ternyata sangat besar sepanjang 10 tahun. Menurut pendapat dia, penyebabnya adalah perencanaan wilayah di pesisir laut yang kurang diperhitungkan.
“Dampak naiknya permukaan laut atau banjir rob menyebabkan antara lain erosi pantai, genangan, banjir badai, perambahan air pasang ke muara dan sistem sungai. Selanjutnya, kontaminasi cadangan air tawar dan tanaman pangan, hilangnya pantai, serta pergeseran tutupan lahan dataran rendah pesisir, dan lahan basah,” urai dia.
Faktor alam juga menjadi salah satu bagian yang harus dllihat saat mengembangkan ekonomi biru, misalnya terkait perubahan iklim dan sebagainya.
Baca Juga: Bumi Rusak, Dampak Manusia Abaikan Ibadah dengan Urusan Lingkungan
“Dari hasil penelitian kami, apabila berbicara ekonomi biru pasti tertumpu ke urban kostel atau perkotaan pesisir. Sebagian besar di Indonesia bahkan di dunia, sekitar dua pertiga dari perkotaan letaknya di pesisir,” lanjut dia.
Anggota Kelompok Riset Ekonomi Biru Pusat Riset Ekonomi Perilaku dan Sirkuler (PR EPS) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) , Andrian Ramdhan menyoroti perspektif dimensi manusia dalam ruang laut yang sering disinggung, tetapi kurang mendapatkan pembahasan mendalam. Misalnya, perspektif dimensi manusia dalam perencanaan ruang laut.
Discussion about this post