Rapat Prakiraan Musim Kemarau (PMK) pun menjadi kegiatan rutin tahunan untuk ajang koordinasi dan sinkronisasi produk prakiraan musim yang dilakukan BMKG Pusat dengan UPT daerah sesuai dengan zona musim masing-masing. Kegiatan tersebut dihadiri Prakirawan Iklim dari seluruh Indonesia dan para Kepala Stasiun Klimatologi dan Kepala Stasiun Meteorologi Koordinator Layanan Informasi Iklim tingkat Provinsi.
“Para prakirawan iklim ditantang untuk menghasilkan prakiraan musim yang akurat, agar kemungkinan risiko kerugian dapat ditekan apabila El Nino benar-benar hadir pada akhir 2023,” kata Dwikorita.
Di satu sisi, Dwikorita juga menyadari prakiraan ENSO memiliki ketidakpastian yang harus dipertimbangkan. Meski demikian, Dwikorita mengingatkan kepada para prakirawan agar membuat prakiraan seakurat mungkin.
Baca Juga: DPR: Pembebasan Lahan Hutan untuk IKN yang Tak Transparan Rawan Korupsi SDA
“Pastikan data yang dikumpulkan valid, alat-alat jaringan pengamatan beroperasi dengan baik dan menghasilkan data valid, sehingga dapat digunakan untuk memprediksi iklim dengan lebih akurat,” ucap Dwikorita.
Rapat tersebut juga akan menghasilkan Buku Informasi Prakiraan Musim Kemarau 2023 yang dapat menjadi referensi bagi para pemangku kebijakan pemerintah pusat maupun daerah. [WLC02]
Sumber: BMKG
Discussion about this post