Sabtu, 12 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Pulihkan Ekosistem Hutan Produksi Terdegradasi Lewat Silvikultur Intensif

Indonesia punya kekayaan biodiversitas yang tinggi. Tantangannya kebakaran dan pembukaan lahan. Apa solusinya?

Kamis, 14 September 2023
A A
Tegakan pohon jati di hutan Wanagama, Gunung Kidul, Yogyakarta, merupakan kawasan hutan dengan tujuan khusus (KHDTK), salah satu hutan di Pulau Jawa yang berhasil dihijaukan kembali. Foto wanaloka.com

Tegakan pohon jati di hutan Wanagama, Gunung Kidul, Yogyakarta, merupakan kawasan hutan dengan tujuan khusus (KHDTK), salah satu hutan di Pulau Jawa yang berhasil dihijaukan kembali. Foto wanaloka.com

Share on FacebookShare on Twitter

Penerapan Teknik Silin
Berdasarkan data, kekayaan biodiversitas Indonesia yang punya peringkat tinggi di dunia tengah menghadapi ancaman kepunahan spesies. Hanya 11 persen biodiversitas yang berhasil diamankan di kawasan konservasi. Sisanya memerlukan area tambahan termasuk hutan produksi.

Baca Juga: Haryono Budi Santosa: Limbah Nuklir Fukushima Aman Dibuang ke Laut

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), luas hutan produksi saat ini sekitar 68.820.000 Ha. Sementara baru 623.075 Ha dikelola 16 unit manajemen yang tersebar di Sumatra dan Kalimantan. Setiap pengelola hutan produksi atau perusahaan pemegang Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBHB), berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kehutanan, wajib mempraktikan Multi Usaha Kehutanan (MUK).

“MUK menghasilkan multi produk yang sebelumnya hanya kayu. Kini meluas menjadi bisnis non kayu (HHBK), pemanfaatan kawasan, dan jasa lingkungan, termasuk bisnis karbon yang menjadi program nasional yaitu FOLU Net-Sink 2030,” kata Peneliti Ahli Utama Bidang Silvikultur Pemulihan Ekosistem sekaligus sebagai Ketua Kelompok Riset PEBS, Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi (PREE), Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan, BRIN, Ika Heriansyah saat memulai Jamming Session seri ke-13 bertema “Pemulihan Ekosistem pada Hutan Produksi Terdegradasi” pada 7 September 2023.

Ika memperkenalkan empat program riset Pemulihan Ekosistem Berbasis Silvikultur. Pertama, penerapan teknik Silin (Silvikultur Intensif) untuk mendukung target Indonesia FOLU Net-Sink 2030. Kedua, pemulihan ekosistem di kawasan konservasi terdegradasi. Ketiga, restorasi ekosistem pada hutan produksi. Keempat, reklamasi areal bekas pertambangan mineral dan batubara.

Baca Juga: Catatan Masyarakat Sipil: KTT ASEAN 2023 Jadi Episentrum Krisis

Sementara Peneliti Ahli Madya PREE BRIN, Darwo menjelaskan Tebang Pilih Tanam Rumpang (TPTR) merupakan modifikasi sistem silvikultur Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI), yaitu minimal diameter batang 40-50 cm dengan Silin Rumpang dan Silin Jalur.

Silin Rumpang adalah pengkayaan atau penanaman di hutan alam tidak produktif di rumpang-rumpang. Sedangkan Silin Jalur yaitu membersihkan jalur tanam selebar 2-4 m dengan jalur antara 3-6 m.

“Penerapan teknik silvikultur Silin lainnya seperti penggunaan bibit unggul, pemeliharaan, dan pengendalian hama, dan penyakit tanaman terbukti dapat meningkatkan produktivitas lahan hutan produksi terdegradasi,” papar Darwo. [WLC02]

Sumber: BRIN

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: BRINFOLU Net Sink 2030hutan produksiKLHKsilvikultur intensifTebang Pilih Tanam Rumpangteknik silin

Editor

Next Post
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. Foto Dok.BMKG.

Dwikorita Karnawati: Perlu Komitmen Politik Kepala Negara Atasi Krisis Air

Discussion about this post

TERKINI

  • WHO Goodwill Ambassador for Leprosy Elimination, Yohei Sasakawa dan Menkes Budi Gunadi Sadikin berkunjung ke Sampang, Madura dalam program eliminasi kusta, 8 Juli 2025. Foto Dok. Kemenkes.Kusta Bukan Penyakit Kutukan, Kusta Bisa Disembuhkan
    In Rehat
    Kamis, 10 Juli 2025
  • Destinasi wisata di Danau Toba, Sumatra Utara. Foto Dok. Kemenpar.Konferensi Internasional Jadi Upaya Geopark Kaldera Toba Raih Kembali Green Card UNESCO
    In Traveling
    Kamis, 10 Juli 2025
  • Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, Prof Dietriech G Bengen. Foto Dok. Alumni IPB.Dietriech Geoffrey, Merkuri Masuk ke Perairan Lewat Limbah Industri hingga Keramba Jaring Apung
    In Sosok
    Rabu, 9 Juli 2025
  • Suasana konferensi pers soal gugatan SLAPP terhadap dua Guru Besar IPB University oleh PT KLM di YLBHI, 8 Juli 2025. Foto YLBHI.Bambang Hero dan Basuki Wasis Tak Gentar Hadapi Gugatan SLAPP Perusak Lingkungan di Pengadilan Cibinong
    In News
    Rabu, 9 Juli 2025
  • Pertemuan International Leprosy Congress (ILC) di Nusa Dua, Bali pada 7 Juli 2025. Foto Dok. Kemenkes.Menteri Kesehatan Janjikan Nol Kusta, Nol Disabilitas, Nol Stigma
    In News
    Selasa, 8 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media