Sabtu, 6 September 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Raden Wisnu, Perdagangan Orangutan karena Alasan Ekonomi hingga Hutan Primer Berkurang

Kondisi ekonomi yang sulit seringkali membuat masyarakat menganggap satwa liar, termasuk orangutan merupakan sumber mata pencaharian alternatif.

Rabu, 3 September 2025
A A
Guru Besar Bidang Parasitologi Fakultas Kedokteran Hewan UGM, Prof. Raden Wisnu Nurcahyo. Foto conference.polije.ac.id.

Guru Besar Bidang Parasitologi Fakultas Kedokteran Hewan UGM, Prof. Raden Wisnu Nurcahyo. Foto conference.polije.ac.id.

Share on FacebookShare on Twitter

Revisi regulasi

Pemerintah mengupayakan ada Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Orangutan. Bagi Wisnu, langkah tersebut belum cukup. Tantangan terbesar ada pada keterbatasan sumber daya manusia untuk patroli, minimnya anggaran rehabilitasi satwa, serta lemahnya penegakan hukum.

“Sanksi bagi pelaku masih terlalu ringan. Diperlukan revisi regulasi agar hukuman penjara lebih lama dan denda lebih berat, serta integritas aparat yang tidak mudah disuap,” tegas dia.

Baca juga: Potensial Gempa Besar, Sesar Lembang Bergerak 3,4 mm dan Gunung Batu Naik 40 cm

Kerja sama antarnegara menurutnya sudah berjalan baik, terutama dalam koordinasi ASEAN untuk melaporkan perdagangan satwa ilegal. Namun, sebagian besar upaya konservasi masih banyak digerakkan LSM atau organisasi luar negeri.

Kondisi ini dipengaruhi keterbatasan sumber daya, rendahnya kesadaran masyarakat, serta prioritas ekonomi domestik yang lebih menekankan kebutuhan manusia dibanding konservasi satwa.

Sebagai langkah konkret, Wisnu merekomendasikan perlindungan kawasan hutan, penguatan hukum, pendanaan khusus untuk konservasi, serta pendirian pusat rehabilitasi orangutan di berbagai titik. Ia juga menekankan pentingnya melibatkan generasi muda melalui riset, pendidikan, dan pengabdian masyarakat.

UGM sudah ada kelompok mahasiswa yang bergerak di bidang konservasi satwa, seperti Kelompok Studi Satwa Liar FKH, Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan, dan lain-lain. Menurut dia, upaya ini harus terus diperluas agar tumbuh kesadaran kolektif menjaga orangutan sebagai warisan bangsa. [WLC02]

Sumber: UGM

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Fakultas Kedokteran Hewan UGMorangutanPerdagangan satwa liar

Editor

Next Post
Salah satu beras produk pertanian lestari yang dijual di Angkringan Karisma, Sabtu, 27 April 2024. Foto Pito Agustin Rudiana/Wanaloka.com.

Integrasi Sistem Pangan dan Pertanian Rendah Karbon Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi anak dengan penyakit campak. Foto biofarma.co.id.Alasan Campak Dapat Meyebabkan Kematian dan Wabah
    In Rehat
    Sabtu, 6 September 2025
  • Abalon. Foto Dok. BRIN.Tantangan Budidaya Abalon di Tengah Ombak Pantai Selatan yang Tinggi
    In IPTEK
    Sabtu, 6 September 2025
  • Ilustrasi telur mentah. Foto Couleur/pixabay.com.Iradiasi Pangan Telah Diterapkan Pada Cabai, Telur dan Bawang Merah
    In Rehat
    Jumat, 5 September 2025
  • Cacing tanah. Foto freepik.Cacing Tanah Si Kaya Protein yang Punya Nilai Ekonomi Tinggi
    In IPTEK
    Jumat, 5 September 2025
  • Ilustrasi proses iradiasi pada pangan. Foto BRIN.Iradiasi Pangan untuk Kurangi Food Loss, Lebih Awet, dan Menekan Risiko Kontaminasi
    In Rehat
    Kamis, 4 September 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media