Lukman menyatakan, wadah ini tak hanya hadir di saat bencana, juga memiliki agenda rutin setiap minggu, yakni “Jumat Berkah Berbagi” seperti di Jabodetabek, Madiun dan kota lainnya.
“Tujuan utama RAIN bukan hanya menolong penyintas bencana tapi juga memperhatikan safety first, kesejahteraan para relawan itu sendiri,” tegas Mak Epoy, salah satu inisiator RAIN, dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi Wanaloka pada Rabu. 8 Oktober 2025.
Mak Epoy menjelaskan, banyak relawan yang berjuang keras membantu orang lain, padahal mereka sendiri kerap berada dalam kondisi terbatas, baik finansial, tenaga, maupun mental.
“RAIN hadir untuk memberikan ruang dukungan dan empati kepada para relawan tersebut tanpa membeda-bedakan latar belakang, status, maupun kemampuan,“ katanya.
Baca juga: Belajar dari Keluarga Suku Baduy Luar Menghadapi Serbuan Teknologi Gawai
Dapur hangat, dapur segar di lokasi tanggap darurat bencana maupun di setiap kegiatan penanggulangan bencana, dikhususkan menyediakan makanan dan minuman gratis untuk relawan, terutama di wilayah yang aksesnya terbatas.
Inisiatif kecil ini, menurut Mak Epoy dijuluki Maknya relawan Indonesia, muncul dari kesadaran bahwa para relawan juga manusia, mereka perlu energi, butuh makan, dan sesekali butuh secangkir kopi hangat setelah seharian membantu korban bencana.
RAIN berkomitmen membangun jejaring kolaborasi dengan berbagai komunitas, lembaga sosial, dan organisasi kebencanaan di Indonesia, dengan harapan, tidak hanya menjadi wadah koordinasi tetapi juga sumber inspirasi bagi relawan-relawan lain agar tidak takut bergerak meski memiliki keterbatasan. [WLC01]







Discussion about this post