Sabtu, 23 September 2023
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Ribuan Ikan Danau Maninjau Mati, Perlu Multi Stakeholder Atasi Pencemaran  

Kondisi danau sudah mencapai hipereutrofik, yaitu status pencemaran air danau karena mengandung unsur hara yang tinggi akibat peningkatan kadar nitrogen dan fosfor.

Senin, 3 Januari 2022
A A
Bangkai ikan di Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, pada 20 Desember 2021. Foto Facebook @SantiSyahril.

Bangkai ikan di Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, pada 20 Desember 2021. Foto Facebook @SantiSyahril.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Kematian ribuan ikan di Danau Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, sejak awal Desember 2021 mendapat perhatian dari Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), IPB University.

Jumlah ikan yang mati mencapai 1.705 ton. Bahkan bangkai-bangkai ikan tersebut mulai menimbulkan pencemaran udara berupa bau tak sedap di sana.

“Bangkai ikan tidak dikumpulkan petani, sehingga terjadi pencemaran,” kata Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam Rosva Deswira sebagai dikutip dari Antara tertanggal 2 Januari 2022.

Baca Juga: Pria Bisa Idap Tumor Payudara, Kandungan Ubur-ubur Diteliti sebagai Obat Kanker Payudara

Dalam webinar Tata Kelola Danau Berkelanjutan yang digelar Departemen MSP IPB University sebagaimana dilansir laman IPB tertanggal 31 Desember 2021, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Barat, Desniarti menyampaikan fakta dan data tentang status danau saat ini.

Bahwa kondisi danau sudah mencapai hipereutrofik, yaitu status pencemaran air danau karena mengandung unsur hara yang tinggi akibat peningkatan kadar nitrogen dan fosfor.

Pada 1916, ada 33 spesies di Danau Maninjau. Jumlah spesies ini menurun pada 2014 menjadi 16 spesies.

Baca Juga: Ingin Tahu Jenis dan Tipe Warna Kulitmu? Simak Penjelasan Dokter Flandiana

“Dan 16 spesies endemik, kini hanya tersisa 7 spesies endemik dan ditemukan spesies ikan asing,” kata Desniarti.

Sementara ahli Limnologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Fauzan Ali berpendapat, perlu ada pengaturan penempatan keramba jaring apung (KJA) menurut zona. Jumlah KJA saat ini mencapai 2.896 unit. Selain mengurangi beban KJA, juga perlu mengurangi masukan organik dari catchment area.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Danau ManinjauIPB UniversityKabupaten Agamkeramba jaring apungKJAribuan ikan matiSumbar

Editor

Next Post
Pendistribusian logistik untuk warga terdampak banjir di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Foto Dok BNPB.

Awal Tahun 2022, Kabupaten Bungo Dilanda Bencana Hidrometeorologi

Discussion about this post

TERKINI

  • Episenter gempa 6,6 magnitudo Laut Banda, Maluku, pada Jumat, 22 September 2023, pukul 21.59 WIB. Foto Google Earth berdasarkan koordinat pusat gempa BMKG.Gempa 6,6 Magnitudo Laut Banda Maluku, Ini Analisis BMKG
    In News
    Jumat, 22 September 2023
  • Presiden Jokowi didampingi Menteri Siti Nurbaya meninjau persemaian Mentawir pada Kamis, 21 September 2023. Foto ppid.menlhk.go.id.Dari Mentawir Menghijaukan Ibu Kota Nusantara dan Kalimantan
    In News
    Kamis, 21 September 2023
  • Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Budi Setiadi Daryono. Foto sustainabledevelopment.ugm.ac.id.Budi Setiadi: Teknologi AI Berperan Mengelola dan Melestarikan Sumber Hayati
    In Sosok
    Rabu, 20 September 2023
  • Ilustrasi kapal penangkap ikan. Foto moritz320/pixabay.com.Walhi: Ekonomi Biru Dorong Perampasan Ruang Laut di Indonesia, Ini Catatannya
    In Lingkungan
    Rabu, 20 September 2023
  • Pembukaan The 4th Workshop of Blue Carbon Hub Think Thank - IORA di Bali. Foto Dok. Kemenko Marves.Ekosistem Karbon Biru Diklaim Dukung Keberlanjutan Ekonomi Biru
    In News
    Rabu, 20 September 2023
wanaloka.com

©2022 Wanaloka Media

  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Wanaloka.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2022 Wanaloka Media