“Setiap lokasi diperkirakan memiliki nilai ekonomi untuk wisata bawah laut sekitar USD 80 ribu hingga USD 18 juta,” ungkap dia.
Oleh karena itu perlu kolaborasi yang kuat dari semua pihak untuk mengangkat potensi ekonomi serta menjaga nilai historis dari warisan budaya bawah air ini.
Ketua Prodi EKT IPB University, Kastana Sapanli menyatakan, kehadiran kuliah tamu ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak penelitian dan proyek kolaboratif di bidang ini. Juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian warisan budaya bawah air di Indonesia.
Baca Juga: Hadapi Gempa Megathrust, Pelaku Pariwisata Bangun Kesiapsiagaan di Destinasi Wisata
Hasil dari kegiatan ini akan ditindaklanjuti kerja sama riset antara Prodi EKT IPB University dengan Kedubes Amerika Serikat. Berdasarkan hasil diskusi awal akan dibentuk tim kajian yang akan melakukan penelitian terkait pengelolaan BMKT.
“Salah satu lokasi yang akan teliti adalah di Teluk Banten yang merupakan kapal perang Amerika yang tenggelam saat perang dengan Jepang. Harapannya hasil riset ini mampu menjadi dasar pengelolaan sekaligus perlindungan BMKT yang memiliki nilai ekonomis dan historis,” tutur dia.
Kegiatan ini mendapat respons positif dari peserta yang merasa mendapatkan wawasan baru mengenai potensi pengelolaan dan pelestarian warisan budaya bawah air. Diskusi dan sesi tanya jawab setelah kuliah tamu memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendalami topik lebih lanjut serta bertukar pikiran. [WLC02]
Sumber: IPB University
Discussion about this post