Senin, 27 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Rombongan Pendaki Puncak Cartensz Diserang Hipotermia Akibat Cuaca Buruk, Dua Orang Meninggal

Pendaki Lilie Wijayati menutup penjalanan tujuh pendakiannya usai turun dari gunung tertinggi di Indonesia, Puncak Cartensz karena meninggal dunia akibat hipotermia.

Minggu, 2 Maret 2025
A A
Pendaki Elsa (paling depan) dan Lilie (di belakangnya) usai memasang plakat untuk penghormatan sahabatnya yang meninggal di Puncak Cartensz, Timika, Papua, 28 Februari 2025. Foto @rropz/X.

Pendaki Elsa (paling depan) dan Lilie (di belakangnya) usai memasang plakat untuk penghormatan sahabatnya yang meninggal di Puncak Cartensz, Timika, Papua, 28 Februari 2025. Foto @rropz/X.

Share on FacebookShare on Twitter

Sabtu, 1 Maret 2025 pukul 00.07 WIT, Pemandu lokal, Poxy dan Damar juga kembali mencoba naik ke teras dua untuk memberikan bantuan terhadap korban. Pukul 02.07 WIT, mereka menghubungi pemandu Octories yang berada di basecamp dan melaporkan telah memberikan pertolongan, tetapi Lilie dan Elsa telah dinyatakan meninggal.

Octories kemudian meneruskan informasi dari basecamp, bahwa dua pendaki WNI, Lilie dan Elsa yang berada d teras dua telah meninggal.

Pukul 03.26 WIT, Nurhuda mencoba naik kembali untuk menolong Indira, Alvin dan Saroni. Sementara peralatan untuk melakukan emergency sudah disimpan Yustinus di bawah Summit Ridge.

Baca juga: Hakim Tolak Praperadilan Kasus Pagar Laut Tangerang

Pukul 03.43 WIT, Damar, Poxy,Yustinus dan Lody tiba di basecamp.

Pukul 04.51 WIT, Nurhuda mengabarkan, bahwa mereka tak sanggup lagi untuk meneruskan ke titik ketiga survivor, sehingga kembali ke basecamp.

Pukul 08.38 WT, tim penyelamat (rescue team) dibagi dua. Tim pertama terdiri dari tiga pemandu internasional, yakni Garret Madison, Tashi Sherpa, dan Ben Jones. Mereka bertugas kembali melakukan pendakian untuk menyelamatkan Indira, Alvin dan Saroni di Summit Ridge.

Pukul 10.24 WIT, tim pertama berhasil menemukan ketiga pendaki. Kemudian memberikan informasi ke BC, bahwa ketiganya masih hidup, tetapi dalam keadaan kritis.

Baca juga: Gempa Dangkal 6,1 Magnitudo Guncang Boltim Sulawesi Utara

Tim penyelamat memberikan pertolongan pertama dan menormalisasi dengan mengganti pakaian mereka, memberikan isotonic, makan dan obat-obatan. Kemudian tim penyelamat dan ketiga survivor melakukan perjalanan turun ke basecamp pada pukul 11.20 WIT dan tiba pukul 14.30 WIT.

Sementara tim kedua terdiri dari dokter Adnan dan Meidi yang menuju ke teras dua. Mereka memastikan kondisi Lilie dan Elsa. Keduanya dinyatakan meninggal pada 1 Maret 2025 pukul 02.07 WIT.

Pukul 10.26 WIT, tim evakuasi 2, meliputi Ruslan, Yansen, Lucky dan Meidi berangkat dari basecamp untuk mengevakuasi jenazah di teras dua. Pukul 16.41 WIT, tim telah mengevakuasi jenazah hingga ke basecamp. Jenazah kedua dievakuasi pada 2 Maret 2025 dinihari.

Baca juga: Mengkhawatirkan, Kapasitas TPA Sampah Nasional Hanya Bertahan Hingga 2028

“Evakuasi terhadap Elsa dilakukan Minggu pagi (3 Maret 2025) menggunakan helicopter. Jenazah kini berada di RSUD Timika. Evakuasi Lilie tertunda cuaca buruk dan dijadwalkan hari Senin (4 Maret 2025),” demikian Andreas memperbarui informasi melalui akun X-nya, Minggu, 3 Maret 2025.

Kisah Lilie dan Elsa

Andreas menjelaskan, Lilie adalah perancang busana di Bandung dan Elsa dokter gigi di Jakarta. Mereka adalah alumni SMA Dempo Malang tahun 1984. Lilie dan Elsa juga teman Andreas di SMA Dempo Malang, selama tiga tahun 1981-1984.

“Badan dan jiwa sehat, dia (Lilie) ingin mendaki ketujuh puncak tertinggi di Indonesia, meninggal di urutan terakhir: Puncak Cartenz, Papua,” imbuh dia.

Baca juga: Penentuan Hilal dengan Hisab dan Rukyat, Awal Ramadan Diprediksi 1 atau 2 Maret

Sementara Elsa adalah dokter gigi lulusan Universitas Trisakti yang pernah dinas militer. Kegemarannya di alam bebas, baik di darat maupun laut. Ia juga meninggal di Puncak Cartenz, Papua.

Lilie Wijayanti yang kerap disapa dengan panggilan Mamak Pendaki ini dibesarkan di Kota Malang, Jawa Timur. Sebuah kota yang asri.

“Apalagi Lilie juga tinggal di daerah pinggir sungai yang baginya menyimpan banyak cerita,” Tulisa Andreas.

Baca juga: Komisi XIII Ingatkan Bahaya Pengelolaan Limbah FABA di Lapas Nusakambangan

Olahraga telah menjadi bagian dari hidupnya dan merupakan mainan sehari-hari. Sebab ia tinggal dekat dengan stadion Kota Malang. Ia telah mendaki sejak masa SMA sampai kuliah untuk kesenangan dirinya sendiri. Setelah menikah pun ia tetap mendaki sesekali dengan anak-anaknya hanya untuk fun saja di sela waktu luang.

Akun X @rropz menambahkan gambar foto Lilie dan Elsa bersama pendaki lainnya, usai memasang plakat penghormatan untuk sahabatnya, Hanafi Tantono yang wafat setelah summit dari Puncak Cartensz tahun lalu.

“Siapa sangka, mereka pun turut menjadi korban di gunung yang sama. RIP dalam dekapan Cartensz,” cuit akun itu. [WLC02]

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Base Camp Yellow Valley Cartensz Pyramidcuaca burukhipotermiaPuncak CartenszTimika

Editor

Next Post
Hutan mahasiswa di kawasan KHDTK UGM di Ngawi, Jawa Timur. Foto Dok. UGM.

Ada Pohon Cabe Jamu hingga Gamal di Hutan Mahasiswa UGM di Ngawi

Discussion about this post

TERKINI

  • Kebakaran lahan gambut di palangkaraya, Kalimantan Tengah. Foto Aulia Erlangga/CIFOR.Mitigasi Kebakaran Lahan Gambut Lewat Pendekatan Ekohidrologi
    In IPTEK
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • TPST Kranon di Kota Yogyakarta. Foto Dok. Portal Pemkot Yogyakarta.Walhi Yogyakarta Desak DIY Tolak Proyek PSEL yang Meningkatkan Degradasi Lingkungan di Piyungan
    In Lingkungan
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • Air conditioner yang dipasang di rumah-rumah. Foto terimakasih0/pixabay.com.Cuaca Panas Tiap Tahun Makin Ekstrem, Penggunaan AC Justru Meningkatkan Udara Panas
    In IPTEK
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Biodiesel 40 persen (E40). Foto Kementerian ESDM.Solar Dicampur Biodiesel 40 Persen Tahun 2026, Bensin Dicampur Etanol 10 Persen Tahun 2027
    In News
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media