Herbivora vs predator
Perbedaan mendasar lainnya terletak pada perilaku makan. Lebah termasuk herbivor (pemakan tumbuhan) terutama nektar dan serbuk sari (polen).
“Ini sesuai dengan tipe alat mulutnya yang dapat mengisap cairan dan mengunyah dengan menggunakan mandibulanya,” jelas Tri.
Baca juga: Akhir Agustus 2025, Potensi Karhutla di Riau Meningkat
Lebah sangat aktif mencari sumber pakan untuk keperluan tubuhnya sendiri dan memenuhi pakan bagi larva di dalam sarang. Mereka menyimpan polen dan madu (nektar yang telah diolah dalam lambungnya) dalam sarang sebagai cadangan makanan.
Sebaliknya, tawon termasuk hewan predator (pemangsa) yang memakan serangga dan hewan kecil lainnya. Aktivitas perburuan mangsa oleh tawon juga cukup aktif, karena tawon juga termasuk serangga sosial yang memberi makan larvanya di dalam sarang.
Dari segi ekonomi, lebah jauh lebih berharga dibandingkan tawon. Lebah menghasilkan berbagai produk bernilai tinggi. Sebut saja madu yang mengandung banyak enzim dan gula, polen (serbuk sari) yang kaya protein, propolis sebagai antibakteri dan anticendawan, serta royal jelly sebagai sumber nutrisi.
Baca juga: Pengendalian Lalat Buah dengan Teknologi Nuklir, Amankah?
Lebah madu juga menghasilkan lilin yang memiliki nilai komersial. Bahkan venom lebah dapat dimanfaatkan dalam terapi pengobatan.
“Tawon cenderung sedikit menghasilkan madu dan polen. Venom tawon Polistes juga dapat dimanfaatkan untuk terapi pengobatan,” tambah Tri.
Baik lebah maupun tawon memiliki habitat yang cenderung sama, yaitu pada area yang terdapat sumber pakan dan bahan untuk membuat sarang. Tawon dan lebah madu Apis cerana dapat ditemukan di perkampungan dan kebun dengan pohon yang bervariasi sebagai sumber pakan.
Kedua serangga ini berkembang biak dalam sarang dan termasuk serangga sosial yang mengembangkan sistem kasta (ratu, jantan, pekerja). [WLC02]
Sumber: IPB University
Discussion about this post