Kamis, 13 November 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Sapto Andriyono, Proyek Reklamasi Bisa Dijalankan Asal Penuhi Amdal

Laut merupakan perairan tanpa batas. Ekosistem laut saling terhubung. Dampak kekeruhan dan gangguan yang terjadi di satu pesisir dapat menyebar ke perairan sekitar.

Rabu, 14 Agustus 2024
A A
Ahli bidang Biologi Kelautan, Akuakultur, dan Ekologi Molekuler Uniar, Sapto Andriyono. Foto Istimewa.

Ahli bidang Biologi Kelautan, Akuakultur, dan Ekologi Molekuler Uniar, Sapto Andriyono. Foto Istimewa.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Rencana proyek reklamasi di pesisir timur Surabaya menuai aksi penolakan dari berbagai pihak. Penolakan paling masif datang dari kalangan warga pesisir yang umumnya bermata pencaharian sebagai nelayan. Mereka khawatir proyek reklamasi tersebut akan merusak ekosistem laut yang berpengaruh terhadap hasil tangkapan mereka.

Dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga (Unair), Sapto Andriyono yakin bahwa proyek reklamasi memiliki dampak ekologis. Alat berat dan material reklamasi pasti menyebabkan kekeruhan sehingga berdampak pada kehidupan biota laut, termasuk hilangnya ikan dari pesisir. Kekeruhan yang meningkat akan mengganggu habitat alami ikan. Akibatnya, terjadi penurunan hasil tangkapan nelayan di sekitar pesisir.

“Ikan-ikan akan pindah dan mungkin tangkapan nelayan berkurang,” ujar dosen yang ahli dalam bidang Biologi Kelautan, Akuakultur, dan Ekologi Molekuler itu.

Baca Juga: Permukiman Warga Terdampak Abrasi Teluk Amurang Juni 2022 Selesai Dibangun Desember 2023

Sementara laut merupakan perairan tanpa batas. Ekosistem laut saling terhubung. Perubahan pada suatu bagian akan berpengaruh secara keseluruhan di daerah sekitar. Dengan demikian, dampak kekeruhan dan gangguan yang terjadi di satu pesisir dapat menyebar ke perairan sekitar.

“Laut itu borderless, tidak terbatas pada satu kawasan. Jadi, efeknya bisa sampai ke Gresik, Sidoarjo, Pasuruan, dan seterusnya,” terang Sapto.

Namun ia tidak menyangkal proyek reklamasi memiliki potensi pemberdayaan.

Baca Juga: Spesies Gajah Indonesia di Ambang Kepunahan, Kenali Karakternya untuk Mitigasi

“Jika memang proyek reklamasi ini bertujuan untuk memperkuat perekonomian dan mengembangkan kota metropolitan, pemerintah harus mengusahakannya,” kata Sapto.

Amdal harus Matang

Sebelum reklamasi Surabaya dilakukan, Sapto menekankan peran penting Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dalam proyek reklamasi. Sebab Amdal merupakan alat krusial untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi dampak lingkungan dari proyek reklamasi. Proses Amdal perlu melibatkan konsultasi publik untuk mempertimbangkan kekhawatiran masyarakat lokal.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Dokumen AmdalPSNreklamasi pesisir timur SurabayaSapto Andriyono

Editor

Next Post
Pantai Glagah, saah satu pantai selatan DIY. Foto wanaloka.com.

Pantai Selatan DIY Rawan Abrasi dan Sedimentasi

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi cuaca ekstrem. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Peringatan BMKG, Cuaca Ekstrem Sepekan Ini
    In News
    Senin, 10 November 2025
  • Ilustrasi ancaman perubahan iklim bagi masa depan anak. Foto Pexels/pixabay.comJejaring CSO Ajak Anak Muda Pantau Negosiasi Solusi Iklim Indonesia di COP 30 
    In News
    Minggu, 9 November 2025
  • Berperahu menuju Pulau Pamujan di Desa Domas, Kabupaten Serang, Banten. Foto Dok. ITB.Pulau Pamujan, Punya Tutupan Mangrove Asri Tetapi Terancam Abrasi
    In Traveling
    Minggu, 9 November 2025
  • Dosen ITB, Andy Yahya Al Hakim, memberikan sosialisasi di Pusat Informasi Geologi Geopark Ijen, 15 September 2025. Foto Tim PPM/ITB.Sumber Air Sekitar Kawah Ijen Tercemar Fluorida, Gigi Warga Kuning dan Keropos
    In IPTEK
    Sabtu, 8 November 2025
  • Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Utusan Khusus Presiden Indonesia Bidang Iklim dan Energi, Hashim S. Djojohadikusumo dan Menteri KLH/BPLH Hanif Faisol Nurofiq di Forum COP 30 di Belem, Brasil. Foto Dok. KLH/BPLH.Klaim dan Janji-janji Indonesia di Forum Iklim Global COP30 Belém
    In Lingkungan
    Sabtu, 8 November 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media