Minggu, 28 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Sinergi Tradisi dan Sains Jadi Solusi Mitigasi Bencana di Indonesia

Kamis, 6 November 2025
A A
Dampak smong atau tsunami di Aceh tahun 2004. Foto aceh.kemenag.go.id.

Dampak smong atau tsunami di Aceh tahun 2004. Foto aceh.kemenag.go.id.

Share on FacebookShare on Twitter

Ketua Tim Kerja Mitigasi Tsunami Hindia Pasifik BMKG, Suci Dewi Anugrah menyoroti bagaimana nilai-nilai budaya dapat memperkuat kesiapsiagaan masyarakat. Bahwa tradisi memberi fondasi sosial yang memperkuat ketahanan masyarakat. Sains menyediakan alat prediksi dan teknologi peringatan dini.

“Ketika keduanya berjalan bersama, kesiapsiagaan menjadi lebih efektif dan berkelanjutan,” kata dia.

Pengalaman di lapangan menunjukkan pentingnya bahasa lokal dan tokoh adat dalam menyampaikan pesan mitigasi. Kalimat sederhana dalam bahasa daerah sering kali lebih didengar daripada instruksi teknis.

“Di sinilah nilai budaya berperan besar dalam menyelamatkan nyawa,” imbuh dia.

Baca juga: Curah Hujan Tinggi, Waspada Permukiman di Dekat Sungai dan di Pegunungan

Sementara, menurut Peneliti Pusat Riset Manuskrip Literatur dan Tradisi Lisan BRIN, Asep Supriadi kearifan lokal menjadi salah satu usaha dalam memitigasi bencana untuk mengurangi risiko bencana.

Perlu sinergi peran masyarakat dan pemerintah. Pemerintah dan masyarakat menjadi penjaga keberlangsungan kearifan lokal yang hidup di masyarakat setempat. Ketahanan bencana berbasis kearifan lokal dapat membangun kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi bencana. Sebagai contoh rumah arsitektur tradisional merupakan bangunan struktur tahan gempa yang perlu dikembangkan sebagai salah satu upaya mengurangi risiko bencana.

Dengan komitmen tersebut, BRIN berharap riset-riset yang lahir tidak hanya memperkuat sistem mitigasi bencana, tetapi juga menjaga warisan pengetahuan lokal sebagai bagian dari identitas bangsa. Kolaborasi sains dan tradisi menjadi bukti upaya mengurangi risiko bencana tidak hanya berbicara tentang alat deteksi dan peta risiko, melainkan juga tentang narasi, nilai, dan kebijaksanaan manusia yang diwariskan lintas generasi. [WLC02]

Sumber: BRIN

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: BRINKearifan Lokalmitigasi bencanaSMONGtradisi dan sainstsunami Aceh

Editor

Next Post
Ilustrasi pengolahan limbah cair dari perusahaan. Foto synergylab.or.id.

Pengelolaan Air Limbah Domestik dan Usaha Diatur Terpisah

Discussion about this post

TERKINI

  • Dua dari empat orangutan korban perdagangan ilegal yang dipulangkan dari Thailand, 23 Desember 2025. Foto Geopix.Empat Orangutan Dipulangkan ke Indonesia di Tengah Perusakan Hutan Sumatra
    In News
    Kamis, 25 Desember 2025
  • Konferensi Pers Climate Outlook 2026 di BMKG, 23 Desember 2025. Foto BMKG.Hasil Permodelan Kecerdasan Buatan, Iklim 2026 Bersifat Normal
    In News
    Rabu, 24 Desember 2025
  • Empat nelayan Pulau Pari yang menggugat Holcim demi keadilan iklim. Foto Walhi.Pengadilan Swiss Terima Gugatan Iklim Nelayan Indonesia Atas Holcim
    In News
    Selasa, 23 Desember 2025
  • Siklon tropis Grant, 23 Desember 2025. Foto BMKG.Waspada Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan Akibat Siklon Tropis Grant
    In News
    Selasa, 23 Desember 2025
  • Ketua DPR RI, Puan Maharani. Foto Karisma/Istimewa.Puan Maharani Ajak Perempuan Pastikan Bumi Jadi Rumah Aman Bagi Generasi Masa Depan
    In Sosok
    Senin, 22 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media