Minggu, 13 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Siti dan Sudin Belajar Memanjat dan Membangun Sarang di Sekolah Hutan

Akibat menjadi korban perdagangan ilegal, dua orangutan yang merupakan satwa liar yang dilindungi 'terpaksa' bersekolah untuk beradaptasi sebelum kembali ke alam liar.

Minggu, 20 Agustus 2023
A A
Orangutan yang tengah belajar beradaptasi di sekolah hutan di SORC, Jambi. Foto ppid.menlhk.go.id.

Orangutan yang tengah belajar beradaptasi di sekolah hutan di SORC, Jambi. Foto ppid.menlhk.go.id.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Tak terasa, sudah satu tahun lebih, Siti dan Sudin – dua anak Orangutan Sumatera (Pongo abelii) – mengikuti sekolah orangutan di Sumatran Orangutan Reintroduction Center (SORC) Sungai Pengian, Provinsi Jambi. Mereka sudah menunjukkan kemajuan besar dalam mempelajari keterampilan bertahan hidup di alam liar. Seperti cakap memanjat, membangun sarang, serta mencari dan memakan berbagai jenis pakan di hutan.

“Siti dan Sudin masih menjalani proses reintroduksi, antara lain belajar hidup di alam melalui pelatihan sekolah hutan. Setiap hari, trainer orangutan membawa Siti dan Sudin mengikuti sekolah hutan dari pagi hingga sore hari,” kata Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Indra Exploitasia.

Keikutsertaan dua orangutan yang kini berusia sekitar empat tahun itu di sekolah hutan, bukan tanpa alasan. Mereka mesti beradaptasi kembali dengan ekosistemnya di alam liar lewat ‘sekolah’. Lantaran pada 2021 lalu, keduanya menjadi korban perdagangan ilegal satwa liar dilindungi. Namun Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bengkulu dan Lampung berhasil menggagalkannya di Pelabuhan Bakauhuni Lampung.

Baca Juga: Sesar Dasar Laut Sumber Gempa Pacitan 5,0 Magnitudo

Mereka sempat dirawat di Lampung. Kemudian KLHK memutuskan Siti dan Sudin untuk direhabilitasi di Jambi melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi.

Bekerjasama dengan Frankfurt Zoological Society (FZS) Indonesia, Siti dan Sudin menjalani tahapan rehabilitasi, di antaranya karantina. Terlebih Siti sempat mengalami peradangan paru-paru, sehingga harus mendapatkan perawatan intensif oleh dokter hewan selama tiga bulan.

Pada bulan Januari 2022, Siti dan Sudin memulai pelatihan adaptasi (sekolah hutan) setelah dipindahkan ke SORC Sungai Pengian. Sekolah hutan merupakan langkah awal untuk mempersiapkan orangutan untuk kembali ke alam liar. Di sana, mereka mendapat pelatihan adaptasi yang komprehensif. Orangutan dapat belajar beradaptasi secara bertahap terhadap lingkungan hutan dan terutama untuk mengenalkan sebanyak mungkin jenis pakan dari hutan yang dapat dimakan.

Baca Juga: Ini Tujuh Langkah Penanganan Polusi Udara di Jabodetabek

Indra menuturkan, Interaksi sosial Siti dan Sudin dengan orangutan lain yang telah dilepasliarkan juga baik. Bahkan mereka banyak belajar dan meniru aktivitas orangutan tersebut. Kehadiran orangutan lain yang memiliki kemampuan bertahan hidup yang baik telah membantu proses belajar mereka kembali hidup di alam liar.

Siti dan Sudin memiliki karakter yang berbeda. Siti lebih aktif dan pemberani dibandingkan Sudin. Sudin sedikit pemalu, tetapi lincah bergerak. Mereka suka bermain bersama, baik di kandang maupun saat menjalani sekolah hutan.

Awalnya,mereka sering jatuh ke tanah saat belajar memanjat. Namun selalu berusaha memanjat kembali sehingga mereka sekarang sudah terampil dan lincah dalam memanjat maupun berpindah dari satu pohon ke pohon lain. Siti dan Sudin sudah dapat memanjat pohon setinggi 10-20 meter di atas tanah.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: alam liarKLHKOrangutan sumaterasekolah hutanSiti dan SudinSumatran Orangutan Reintroduction Center

Editor

Next Post
Gempa Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, pada Senin, 21 Agustus 2023 pukul 17.01 WIB, memiliki parameter update magnitudo 5,3. Foto tangkap layar Google Earth berdasarkan koordinat episenter gempa BMKG.

Ini Pemicu Gempa di Kepulauan Selayar 5,3 Magnitudo

Discussion about this post

TERKINI

  • WHO Goodwill Ambassador for Leprosy Elimination, Yohei Sasakawa dan Menkes Budi Gunadi Sadikin berkunjung ke Sampang, Madura dalam program eliminasi kusta, 8 Juli 2025. Foto Dok. Kemenkes.Kusta Bukan Penyakit Kutukan, Kusta Bisa Disembuhkan
    In Rehat
    Kamis, 10 Juli 2025
  • Destinasi wisata di Danau Toba, Sumatra Utara. Foto Dok. Kemenpar.Konferensi Internasional Jadi Upaya Geopark Kaldera Toba Raih Kembali Green Card UNESCO
    In Traveling
    Kamis, 10 Juli 2025
  • Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, Prof Dietriech G Bengen. Foto Dok. Alumni IPB.Dietriech Geoffrey, Merkuri Masuk ke Perairan Lewat Limbah Industri hingga Keramba Jaring Apung
    In Sosok
    Rabu, 9 Juli 2025
  • Suasana konferensi pers soal gugatan SLAPP terhadap dua Guru Besar IPB University oleh PT KLM di YLBHI, 8 Juli 2025. Foto YLBHI.Bambang Hero dan Basuki Wasis Tak Gentar Hadapi Gugatan SLAPP Perusak Lingkungan di Pengadilan Cibinong
    In News
    Rabu, 9 Juli 2025
  • Pertemuan International Leprosy Congress (ILC) di Nusa Dua, Bali pada 7 Juli 2025. Foto Dok. Kemenkes.Menteri Kesehatan Janjikan Nol Kusta, Nol Disabilitas, Nol Stigma
    In News
    Selasa, 8 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media