Senin, 27 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Solidaritas Akademisi Desak Gubernur Jateng Cabut Izin Lingkungan Amdal Bendungan Bener, Ini Alasannya

Hasil bedah Dokumen Andal Bendungan Bener menunjukkan penyusunan dokumennya tidak valid sehingga izin lingkungan Amdal mesti dicabut.

Jumat, 18 Februari 2022
A A
Mural mendukung penolakan penambangan di Desa Wadas. Foto Instagram @wadas_melawan.

Mural mendukung penolakan penambangan di Desa Wadas. Foto Instagram @wadas_melawan.

Share on FacebookShare on Twitter

“Metode penyusunan Andal seperti ini membuat Dokumen Amdal yang disusun untuk melegitimasi pembangunan Bendungan Bener tidak dapat dijadikan sebagai acuan pengambilan keputusan. Sehingga izin lingkungan yang dikeluarkan Gubernur Jawa Tengah tidak valid secara akademik,” papar Soeryo.

Sosiolog Universitas Negeri Jakarta, Abdul Mughis Mudhofir mempertanyakan proyek pembangunan infrastruktur dan kegiatan pertambangan selama ini dikerjakan untuk tujuan apa, siapa, dan menguntungkan bagi siapa. Manipulasi legislasi dan manipulasi partisipasi masyarakat dalam pembuatan kebijakan memicu konflik sosial yang terjadi dalam masyarakat. Dampak selanjutnya, kerusakan sistem sosial di wilayah-wilayah yang dasarnya menjadi objek pembangunan. Pembangunan Bendungan Bener bertujuan untuk membangun saluran irigasi.

Baca Juga: Akun Twitter Wadas_Melawan Ditangguhkan, Amnesty International: Diduga Pembungkaman Dibiarkan

“Tapi pembangunan ini justru menghancurkan ruang hidup dan penghidupan masyarakat, khususnya di Desa Wadas,” kata Abul Mughis.

Hasil temuan Bedah Andal dan rekomendasi terkait rencana penambangan batu andesit dan  pembangunan Bendungan Bener, bahwa Dokumen Andal Bendungan Bener tidak valid, secara materiil dan formil.

Rina memaparkan, temuan terhadap aspek formil meliputi, pertama, konsultasi publik tidak dilakukan dengan mekanisme yang seharusnya dengan melibatkan dua arah. Namun diklaim sepihak terhadap persetujuan warga, karena penyusunan Andal mengabaikan penolakan warga Wadas terhadap rencana kegiatan penambangan batuan andesit.

Kedua, analisis risiko dilakukan tidak komprehensif, sehingga berpotensi menimbulkan dampak serius, baik fisik, psikis, dan memicu bencana alam tanpa proses pertanggungjawaban yang jelas. Ketiga, penelitian tidak dilakukan mendalam, tetapi hanya sepintas lalu.

Baca Juga: BBKSDA Usut Koleksi Satwa yang Dilindungi di Rumah Bupati Langkat

Keempat, terjadi upaya-upaya memaksakan keinginan kepada warga dengan pelibatan aparat keamanan dan struktural melalui aparat desa atau kecamatan. Kelima, pembangunan bendungan dan penambangan adalah kegiatan terpisah menurut UU Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.

Sedangkan temuan terhadap aspek materiil, pertama, relasi sejarah masyarakat Wadas dan lingkungan serta nilai pengetahuan dan religiusitas tidak menjadi dasar pertimbangan dalam penyusunan Andal.

Kedua, Dokumen Andal tidak memperhatikan secara serius dampak dari  kegiatan penambangan yang berpotensi terhadap perampasan ruang hidup para perempuan dan anak-anak untuk mendapatkan perlindungan milik serta akses alamnya yang berkecenderungan besar berdampak pada ketidakadilan lintas generasi. [WLC02]

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Bedah AndalBendungan BenerDesa WadasDokumen AmdalKaukus untuk Kebebasan Akademikpenambangan batu andesit Desa WadasSolidaritas Akademisi untuk Wadas

Editor

Next Post
Penanganan dampak banjir dan longsor oleh petugas BPBD Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Sumber foto BNPB.

Musibah Banjir dan Longsor di Sukabumi, Satu Orang Tewas dan Satu Luka-luka

Discussion about this post

TERKINI

  • Kebakaran lahan gambut di palangkaraya, Kalimantan Tengah. Foto Aulia Erlangga/CIFOR.Mitigasi Kebakaran Lahan Gambut Lewat Pendekatan Ekohidrologi
    In IPTEK
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • TPST Kranon di Kota Yogyakarta. Foto Dok. Portal Pemkot Yogyakarta.Walhi Yogyakarta Desak DIY Tolak Proyek PSEL yang Meningkatkan Degradasi Lingkungan di Piyungan
    In Lingkungan
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • Air conditioner yang dipasang di rumah-rumah. Foto terimakasih0/pixabay.com.Cuaca Panas Tiap Tahun Makin Ekstrem, Penggunaan AC Justru Meningkatkan Udara Panas
    In IPTEK
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Biodiesel 40 persen (E40). Foto Kementerian ESDM.Solar Dicampur Biodiesel 40 Persen Tahun 2026, Bensin Dicampur Etanol 10 Persen Tahun 2027
    In News
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media