Rabu, 18 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Status Anak Krakatau Masih Siaga, Gunung Karangetang Turun Jadi Waspada

Jumat, 1 Desember 2023
A A
Status Gunung Karangetang di Sulawesi Utara turun menjadi Waspada pada 30 November 2023. Foto Magma Indonesia.

Status Gunung Karangetang di Sulawesi Utara turun menjadi Waspada pada 30 November 2023. Foto Magma Indonesia.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Gunung Anak Krakatau di Lampung masih menujukkan peningkatan aktivitas vulkanik. Peningkatan itu ditunjukkan dalam catatan kegempaan yang memperlihatkan peningkatan sangat signifikan yang disertai dengan letusan sejak 26 November 2023. Gempa letusan dan erupsi itu disertai gempa vulkanik dalam dan gempa vulkanik dangkal mengindikasikan proses letusan masih akan terus berlangsung dengan suplai magma dari dapur magma.

“Dapat disimpulkan berdasarkan data pemantauan, khususnya instrumental, aktivitas magmatik Anak Krakatau masih sangat tinggi. Erupsi diperkirakan masih akan terus berlangsung ,” jelas Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi SUmber Daya Mineral (ESDM) Hendera Gunawan.

Berdasarkan pemantauan perkembangan aktivitas Anak Krakatau oleh PVMBG, lewat pengamatan visual secara umum menunjukkan, bahwa selama periode 22 – 29 November 2023 gunung api tersebut terlihat jelas hingga tertutup kabut. Embusan asap berwarna putih, kelabu, hingga hitam teramati dari Pos PGA Pasauran dan Kalianda. Baik melalui pengamatan pandangan mata maupun melalui CCTV, dengan ketinggian kolom asap berkisar antara 25 – 1000 meter dari atas puncak Anak Krakatau.

Baca Juga: Kenali Gejala Pneumonia dan Cara Mencegahnya

Pada 28 November 2023, terjadi letusan dengan tinggi kolom 200 – 1500 meter dari atas puncak. Kolom abu letusan berwarna kelabu hingga hitam. Pengamatan visual melalui Satelit Sentinel-5 Tropomi memperlihatkan emisi gas SO2 1280 ton per hari. Juga memperlihatkan ada anomali termal sebagai indikasi titik api atau sinar api di kawah gunung.

Sementara Pengamatan Instrumental untuk periode yang sama terekam 102 kali gempa letusan atau erupsi, 105 kali gempa harmonik, 27 kali gempa low frequency, 69 kali gempa hybrid (fase banyak), 35 kali gempa Vulkanik Dangkal (VB), 12 kali gempa Vulkanik Dalam (VA), dan gempa tremor menerus dengan amplitudo 1 – 75 mm (dominan 40 mm).

“Energi aktivitas vulkanik yang dicerminkan dari nilai perataan amplitudo RSAM (Real-time Seismic Amplitude Measurement) rekaman seismik menunjukkan peningkatan sebagai indikasi energi seismik Anak Krakatau semakin tinggi. Juga pemantauan deformasi dengan menggunakan metode Tiltmeter yang dipasang di Pulau Anak Krakatau, Stasiun Tanjung dan Lava93, secara umum menunjukkan nilai Tilt cenderung naik perlahan terutama di komponen Y (Radial),” papar Hendra.

Baca Juga: Warga Wadas Gugat Pemerintah dengan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum

Peningkatan aktivitas itu memposisikan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau masih di Level III (Siaga). Rekomendasinya, masyarakat tidak diperbolehkan mendekati gunung api tersebut dalam radius 5 km dari kawah aktif.

“Masyarakat di wilayah pantai Provinsi Banten dan Lampung harap tenang dan jangan mempercayai isu-isu tentang erupsi Gunung Anak Krakatau yang akan menyebabkan tsunami. Juga dapat melakukan kegiatan seperti biasa dengan senantiasa mengikuti arahan BPBD setempat,” imbuh Hendra.

Gunung Karangetang Waspada
Sementara, PVMBG menurunkan status Gunung Api Karangetang di Sulawesi Utara dari Siaga menjadi Level II (Waspada). Penurunan status terhitung sejak tanggal 29 November 2023 pukul 16:00 WITA. Dengan demikian gunung api di Indonesia yang masih berstatus Siaga adalah Gunung Anak Krakatau, Merapi, dan Semeru.

Baca Juga: Cegah Penularan Pneumonia dengan Jaga Jarak dan Hidup Bersih

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: aktivitas vulkanikGunung Anak KrakatauGunung Karangetanglevel SIAGAlevel WaspadaPVMBG Badan Geologi

Editor

Next Post
Luncuran awan panas Gunung Merapi pada 1 Desember 2023 malam. Foto CCTV BPPTKG - Badan Geologi.

Hujan Abu di Boyolali dan Magelang Akibat Awan Panas Merapi 2 Kilometer

Discussion about this post

TERKINI

  • Akademisi Sekolah Bisnis IPB University, Nimmi Zulbainarni. Foto Dok. IPB University.Nimmi Zulbainarni, Penambangan Raja Ampat Abaikan Valuasi Ekonomi untuk Keberlanjutan Alam
    In Sosok
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Aksi bebaskan Sorbatua Siallagan di depan gedung Mahkamah Agung RI, 9 Mei 2025. Foto Dok. AMANSorbatua Siallagan Bebas, AMAN Harap MA Konsisten Adili Perkara Serupa
    In News
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Kepala PSA IPB University, Bayu Eka Yulian. Foto Dok. IPB University.Bayu Eka Yulian, Negara Harus Jujur Pertambangan di Pulau Kecil Langgar UU dan Hak Masyarakat Adat
    In Sosok
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Pulau kecil Wawonii yang terancam ekosistemnya akibat aktivitas tambang nikel. Foto jatam.org.Izin Pinjam Pakai Hutan untuk Tambang Nikel di Pulau Kecil Wawonii Dicabut
    In Lingkungan
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Tangkapan layar video yang menunjukkan kolom abu vulkanik yang membumbung tinggi dari erupsi Gunungapi Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa, 17 Juni 2025 sore. Foto BPBD Kabupaten Flores Timur.Status Awas Lagi, Tinggi Kolom Abu Erupsi Lewotobi Laki-laki Capai 10 Km Lebih
    In Bencana
    Selasa, 17 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media